Ribuan Pendukung IS Kebanyakan Wanita Menyerahkan Diri di Suriah

Banyak diantara mereka adalah orang asing, termasuk sekelompok perempuan asal Prancis yang mengatakan mereka ditembaki ketika hendak meninggalkan wilayah itu.
Seorang perempuan terbaring di tanah, dalam keadaan kritis, dengan anak-anaknya yang masih muda duduk dengan diam di dekatnya.
Seorang perempuan lain menunggu untuk bisa masuk ke kamp pengungsi sehingga petugas kesehatan bisa mengeluarkan peluru yang bersarang di pahanya.
Meskipun begitu, kebanyakan perempuan ini masih setia dengan perjuangan IS.
"Bila ada cara untuk bisa kembali ke IS, saya tidak akan ragu-ragu, kami tidakm memiliki martabat di sini." kata seorang perempuan Irak.
"Ini belum berakhir, ini tidak akan berakhir, kami tahu di satu hari nanti khilafah akan kembali."
Sanna seorang perempuan asal Helsinki Finlandia sudah hidup di daerah yang dikuasai IS selama empat setengah tahun.
"Seluruh keluarga datang. Pada awalnya kehidupan normal seperti kehidupan di Finlandia, namun kemudian berubah." katanya.
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM