Ridwan Kamil: Jangan Sampai Berjilid-jilid Seperti Sinetron, Kasihan Warga

Ridwan Kamil: Jangan Sampai Berjilid-jilid Seperti Sinetron, Kasihan Warga
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau gudang penyimpanan vaksin COVID-19 di Kota Bandung, Rabu (6/1/2021). Foto: Dok. Humas Pemprov Jabar

jpnn.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, berdasarkan laporan TNI dan Polri, selama dua pekan tahap satu, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ada sebanyak 9,6 juta orang kena tegur soal protokol kesehatan (prokes).

“Tingkat kedisplinan itu meningkat awal Januari tanggal 6 saya catat kedisiplinan memakai masker hanya 50-an persen kemarin sudah 83 persen, kedisiplinan jaga jarak dulu 40 persen sekarang sudah 81 persen, jadi kerja dari TNI, Polri dan Satpol PP ada terasa tapi belum 100 persen,” kata Emil, sapan Ridwan Kamil, Senin (1/2).

Selain pendisiplinan prokes, pelaksanaan PPKM, Emil menyampaikan evaluasi terkait akurasi data kasus.

Emil menegaskan, pelaporan kasus masih bercampur.

Emil sampaikan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menjanjikan pada minggu kedua Februari pencampuran itu sudah tidak ada.

“Mudah-mudahan komitmen itu hadir karena membingungkan kepada kami juga contoh empat hari lalu saat kasus Jabar tiga ribu itu dua ribunya kasus lama coba. Jadi ternyata kasus H-1 hanya seribu tapi kecampur dengan kasus H-5 dan H-14 sampai dua ribu diumumkan tiga ribu, seolah di hari itu ada tiga ribu, padahal tidak,” terangnya.

Secara umum, kebijakan PPKM juga sempat disebut tidak efektif oleh Presiden Joko Widodo. Menanggapi itu, Emil kembali menekankan pada soal data kasus yang tidak akurat.

“Masih ada lebih dari 10 ribu kasus belum terumumkan coba, jadi datanya sudah ada terus kapan diumumkan kita juga tidak tahu, apakah nanti diledakkan pengumumannya tiba-tiba Jabar 10 ribu,” katanya.

Kebijakan PPKM sempat disebut tidak efektif oleh Presiden Jokowi. Begini tanggapan Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News