Rights issue Holding Ultra Mikro Bikin Kapitalisasi Pasar BBRI Pecar Rekor Baru

Holding Ultra Mikro juga akan berkontribusi terhadap konsep-konsep pembangunan yang berdasarkan Environmental, Social, dan Governance (ESG).
BRI selaku induk Holding Ultra Mikro akan meningkatkan kapabilitas usaha di segmen tersebut, serta peningkatan literasi dan inklusi keuangan.
Hal itu melalui pemberdayaan pelaku usaha ultra mikro.
“Saya kira ini yang diapresiasi oleh investor publik dengan baik. Dan ini merupakan spirit bahwa sebenarnya struktur ataupun pilar ekonomi Indonesia memang masih mayoritas didukung oleh segmen yang kecil-kecil, terutama di UMKM, dan terutama lagi di ultra mikro yang masih banyak yang harus kita layani,” ungkap Sunarso.
Sunarso menyebut ada 58 juta usaha ultra mikro dari 65 juta usaha mikro, sedangkan usaha mikro memiliki persentase 98,67 persen dari total usaha di Indonesia.
Kendati demikian, hanya sekitar 20 juta usaha ultra mikro saja yang telah memperoleh akses pendanaan dari sumber formal seperti bank, BPR, perusahaan gadai, koperasi, maupun lembaga keuangan lainnya.
Menurut Sunarso, sekitar 12 juta usaha ultra mikro baru mendapat akses pendanaan dari sumber informal, seperti keluarga, kerabat, dan lembaga lainnya.
Masih terdapat pula sekitar 14 juta usaha ultra mikro yang belum memiliki akses pendanaan sama sekali.
Rights issue dalam rangka Holding Ultra Mikro mendongkrak kapitalisasi pasar BBRI yang menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah.
- Bank Raya Dukung Komunitas Pelaku Usaha Go Digital dengan Raya App
- KSST Klaim KPK Naikkan Status Hukum Dugaan Korupsi Lelang Saham PT GBU
- Borong Saham MBMA, Boy Thohir Ungkap Alasannya
- Herman Deru Realiasikan Pembagian Porsi Saham 10 % Pengelolaan Migas di Rimau
- Sidang Gugatan Pedagang Ayam vs BRI Ditunda Lagi, Haris Azhar Kritik Ketidaksiapan Bank
- Investor Sambut Antusias Masuknya Mardigu di Bank BJB