RIP Cosmas Batubara, Guru Kehidupan Para Aktivis

Oleh: Anton Doni

RIP Cosmas Batubara, Guru Kehidupan Para Aktivis
Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI Periode 1994-1996, Anton Doni. Foto: Dokpri for JPNN.com

Tercatat setidaknya di era saya ketika memimpin PMKRI, dia tidak berlebihan dalam menyikapi dukungan kami terhadap pembentukan Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) yang merupakan puncak dan simbol konsolidasi gerakan reformasi, baik dalam proses pembentukan maupun konsolidasi gerakannya di berbagai daerah.

Saya masih ingat nasihat-nasihatnya yang terukur ketika itu. Ketika kami melakukan konsolidasi di Margasiswa I, Jalan Sam Ratulangi 1, Menteng, Jakarta Pusat. Ketika tokoh-tokoh LSM utama menyerahkan kepercayaan kepada Kelompok Cipayung untuk memimpin gerakan reformasi karena ancaman terhadap LSM dan PRD sudah sulit diladeni. Dan sebagai ujungnya Margasiswa I dikerumuni tentara siang dan malam.

Saya telepon Pak Cosmas melalui telepon coin di Margasiswa. Saya bilang, Pak Cosmas, kami di Margasiswa kedatangan terlalu banyak tamu. Tentara, siang dan malam. "Saya masih kasihan Mama saya, saya tidak mau Mama dengar, kami diculik,” demikian pinta saya.

Lalu Pak Cosmas tanya, "Memangnya ada apa, Ton?" Saya cerita bahwa kami baru konsolidasi. Sejumlah tokoh LSM baru ada di sini kemarin, menyerahkan kepercayaan. Saya sebut beberapa nama di antaranya. Lalu Pak Cosmas hanya merespons dengan nasihat sederhana.

"Ya sudah, kalau mengambil langkah, ya kamu mesti tahu risiko apa yang akan kamu hadapi." Begitu saja. Tapi malam harinya, ada kelompok tentara lagi yang datang ke Margasiswa. Ada teman yang tanya mereka. Emangnya dari mana? Mereka jawab, kami dari Istana, di sebelah. Kami ditugaskan untuk menjaga kalian.

Bayangkan ruwetnya keadaan waktu itu, dan betapa sayangnya seorang Cosmas Batubara pada adik-adiknya.

Cosmas Batubara. Dia memang sangat dekat dengan yunior-yuniornya. Yang berkualifikasi sebagai lawan politik semacam Chris Siner Key Timu dan Policarpus Teka da Lopez saja dia dekat. Mereka menghargai Dia sebagai politikus yang bermartabat. Apalagi kami yang lebih yunior.

Kerendahan hatinya sangat wah. Karena Dia bahkan bisa dikontak kapan saja. Dan Dia tidak pernah menolak menjadi narasumber apabila diminta, jika memang waktunya pas. Saya sendiri mengalaminya berulang-ulang, bahkan ketika ikut mengurus Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai Staf Khusus, membantu Pak Muhaimin Iskandar sebagai Menteri. Dia sangat rela membagi ilmu dalam urusan hubungan industrial.

Dia adalah flamboyan di tengah polarisasi. Dicintai kawan maupun lawan. Hangat wajah, sopan tutur kata, teratur dan rapi dalam pidato, terukur dalam nasihat, konsisten dalam pilihan politik, dan ikhlas menanggung risiko politik. Itulah Cosmas Batubara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News