RISE: 5 Rekomendasi Kebijakan Ini Harus Dilakukan Agar Sistem Pendidikan Indonesia Naik Level

RISE: 5 Rekomendasi Kebijakan Ini Harus Dilakukan Agar Sistem Pendidikan Indonesia Naik Level
Presentasi penelitian yang dilakukan The SMERU Research Institute (SMERU) melalui Program (RISE). Foto: dok SMERU

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim membuka workshop hasil studi Research on Improving Systems of Education (RISE) bertajuk 'Lawan Krisis Pembelajaran, Tingkatkan Kemampuan Dasar Siswa'.

Pada kesempatan itu, dia menyatakan apresiasinya terhadap penelitian yang dilakukan The SMERU Research Institute (SMERU) melalui Program (RISE) di Indonesia sebagai salah satu rujukan dalam usaha transformasi pendidikan.

RISE Research Director dari Blavatnik School of Government, University of Oxford Lant Pritchett mengatakan perubahan yang radikal perlu dilakukan untuk mengatasi krisis pembelajaran yang sudah berlangsung lama.

Dia menyebutkan lima prioritas kebijakan yang harus dilakukan agar sistem pendidikan bisa bergerak ke tingkat selanjutnya.

"Berkomitmen terhadap penguasaan kemampuan dasar literasi dan numerasi, mengukur pembelajaran, dan menyelaraskan sistem," kata Pritchett, Selasa (2/8).

Langkah lain yang juga harus dilakukan ialah mendukung guru dalam proses belajar mengajar, dan mengadaptasi pendekatan.

Pada workshop ini, lima peneliti RISE memaparkan hasil studi-studinya di Indonesia selama lima tahun terakhir dalam kerangka 5 Actions yang sesuai dengan konteks Indonesia.

Peneliti Amsterdam Institute for Global Health and Development (AIGHD) Emilie Berkhout menjelaskan pentingnya mengukur penguasaan kemampuan dasar literasi dan numerasi untuk mengetahui perkembangan pembelajaran siswa.

RISE menyebut ada lima prioritas kebijakan yang harus dilakukan agar sistem pendidikan bisa bergerak ke tingkat selanjutnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News