Risiko untuk Kapolri Jika Anak Perwira Polri Penganiaya Calon Taruna Akpol Tak Diproses
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat kepolisian Bambang Rukminto menanggapi kasus anak perwira Polri yang diduga menganiaya calon taruna Akpol berinisial MFB.
Bambang menyebut kasus yang ditangani Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Selatan (Polres Metro Jaksel) itu menjadi ujian bagi profesionalitas penyidik.
"Lihat saja, apakah polisi bisa profesional dengan mengedepankan imparsialitas atau tidak dalam kasus ini," kata Bambang melalui layanan pesan kepada JPNN.com, Kamis (17/11).
Peneliti dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) itu menegaskan bila kasus tersebut tidak ditindaklanjuti, berarti penyidik Polres Metro Jaksel tidak mengindahkan arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tentang polisi tidak boleh abai terhadap laporan masyarakat.
"Kalau tidak ada tindak lanjut artinya pernyataan Kapolri diabaikan oleh jajarannya sendiri," ujar Bambang.
Oleh karena itu Bambang mengingatkan penyidik bahwa pengabaian atas kasus tersebut akan berpengaruh pada tingkat kepercayaan publik terhadap Polri.
"Tentu akan makin menggerus kewibawaan Kapolri sekaligus kepercayaan publik pada institusi," tutur Bambang.
Menurut Bambang, penyidik yang profesional dan berintegritas tidak perlu didesak untuk menindaklanjuti laporan masyarakat, apalagi kasusnya menyangkut pelanggaran pidana.
Pengamat Kepolisian Bambang Rukminto mengatakan kasus anak perwira Polri menganiaya calon taruna Akpol menjadi ujian bagi profesionalitas penyidik.
- Papa Menonton Video Dewasa, Menunjukkan kepada Anak Gadisnya, Berikutnya Sangat Miris
- Kasus Bocah Tewas Terbakar di Tangerang, Pacar Ibunya Menghilang
- Polisi: WNA yang Mengamuk di Kalibata City Positif Narkoba
- Sadis, Seorang Istri di Inhu Aniaya Suami hingga Tewas, Motifnya tak Disangka
- Warga Banten Tewas Dikeroyok 4 Orang, 2 Pelaku Oknum TNI
- Oknum Dokter di Medan Tersangka Pencurian dengan Kekerasan, Begini Kejadiannya