Risiko untuk Kapolri Jika Anak Perwira Polri Penganiaya Calon Taruna Akpol Tak Diproses
Kamis, 17 November 2022 – 12:24 WIB
Logo Tribrata Polri di topi polisi. Foto/ilustrasi: dok.JPNN.com
"Mereka cukup bertindak baik dan benar saja," kata Bambang.
Kasus itu mencuat setelah Yusnawati Yusuf selaku ibunda MFB melaporkan penganiayaan yang dialami putranya ke Polres Metro Jaksel pada 12 November 2022.
Terlapornya ialah ERB. Laporan itu teregister dengan nomor LP/3596/XI/2022/RJS.
Dalam laporan itu disebutkan bahwa MFB mengalami luka memar di kepala dan mata sebelah kiri. Korban juga merasakan sakit di dada dan perutnya.
Korban dan pelaku sama-sama sedang mengikuti bimbingan belajar untuk seleksi masuk Akpol.
Menurut Yusnawati, penganiayaan itu bermula putranya dituduh mengambil topi milik ERB. Tuduhan itu berlanjut menjadi pemukulan.Korban akhirnya babak belur. Mobilnya juga dirusak oleh terlapor.(cr3/JPNN.com)
Pengamat Kepolisian Bambang Rukminto mengatakan kasus anak perwira Polri menganiaya calon taruna Akpol menjadi ujian bagi profesionalitas penyidik.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Tradisi Kampus Berujung Pengeroyokan, 2 Mahasiswi di Kendari Ditahan Polisi
- Pelaku Pengeroyokan Salah Sasaran di Makassar Terancam 7 Tahun Bui
- Datang Menagih Hutang, IRT di Palembang Malah Dianiaya
- Polisi Bongkar Makam Siswa SD di Sukabumi yang Tewas Akibat Dianiaya
- Bambang Kritik Pernyataan Kapolda Bali soal Kasus Bule Bugil
- Heboh Putri Balqis Korban KDRT di Depok Jadi Tersangka, Suaminya