Rita Widyasari Dipecat, Golkar Kaltim Mulai Ribut
Sebelumnya, nama-nama bakal cagub akan diambil dari 10 orang yang mendaftar sebagai bakal calon wakil gubernur yang akan mendampingi Rita Widyasari pada April lalu.
Seluruh nama pendaftar sudah disurvei DPP. Nama Sofyan dan Djailani pun masuk ke 10 kandidat tersebut. Figur lainnya antara lain, Makmur HAPK, Ghufron Yusuf, dan Adi Darma. Di samping itu ada Nusyirwan Ismail, Agus Mustofa, Didik Effendy, Suriansyah, dan Farid Wadjdy.
Djailani secara terbuka menentang rencana pemilihan bakal cagub yang diusung Golkar berdasar survei. Menurut dia, ada dua mekanisme yang harus dijalankan.
Setelah nantinya ada lampu hijau dari DPP dengan mencabut Rita sebagai cagub, di daerah mesti melaksanakan rapat koordinasi daerah khusus (rakordasus).
Dalam rapat koordinasi tersebut, DPD Golkar tingkat kabupaten/kota memberikan usulan bakal cagub. Namun, rakordasus tidak bisa dilaksanakan bila belum ada ketua definitif.
Dengan kata lain, harus ada ketua definitif yang dihasilkan dari musdalub baru ada rakordasus yang mengusung nama bakal cagub.
“Enggak bisa menabrak mekanisme partai. Seolah-olah hasil survei menjadi acuan sepenuhnya,” ujarnya.
Djailani mendapat bocoran hasil survei. Dia melihat hasilnya belum valid lantaran tingkat partisipasi survei di bawah 50 persen. Menurut dia, hak suara ada di DPD Golkar kabupaten/kota di Kaltim.
Setelah Rita Widyasari diberhentikan sebagai Ketua DPD Golkar, kini muncul suara agar bupati Kukar nonaktof itu dicabut statusnya sebagai bakal cagub Kaltim.
- Kunjungi Korban Banjir Mahulu, Pj Gubernur Kaltim Fokus Siapkan Pangan-Listrik
- Setelah Bertemu Airlangga, Khofifah Bicara Dukungan PPP
- Bursa Pilkada 2024: Raffi Ahmad Berpasangan dengan Ridwan Kamil
- Pemprov Kaltim Kirim Bantuan 6.400 Paket Sembako ke Mahakam Ulu
- Golkar Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024
- Golkar, PAN, dan Demokrat Siap Menangkan Jaro Ade Jadi Bupati Bogor