Rizal Ramli

Oleh: Dahlan Iskan

Rizal Ramli
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Enam tahun mereka tinggal di Boston. Hera tetap seorang arsitek. Dia sempat bekerja di kantor arsitek di Boston.

Saat Hera berumur 40-an tahun, hal yang tak terduga menimpanyi: kanker payudara. Keluar masuk rumah sakit. Dilakukanlah pemotongan. Sembuh.

Keluarga pun tenang. Sampai lima tahun kemudian tidak ada tanda-tanda kankernya muncul lagi –salah satu pertanda berarti kankernyi sudah tidak akan kembali.

Dua tahun kemudian kanker itu ternyata kembali. Ke bagian lain: rahim. Tidak teratasi. Hera meninggal dunia di usia 50 tahun.

Rumah yang saya datangi Minggu siang lalu adalah rancangan arsitek Hera. Desainnya minimalis. Ada kolam renang di halaman belakang.

RR menikah lagi dengan wanita Tionghoa: Liu Siaw Fung –Marijani. Tidak berlangsung lama. Liu meninggal dunia.

Di rumah duka itu tiap malam dilakukan doa. "Malam nanti ganti para kiai dari NU. Papa, kan sangat dekat dengan NU," ujar Dhitta.

Tahlilan? "Terserah saja. Teman papa begitu banyak ragamnya," ujar Dhitta.

Itulah kekecewaan tertinggi Rizal Ramli. Pun di akhir hidupnya. Bahkan, sampai dia bawa mati. Padahal, sejak mahasiswa dia sudah memperjuangkan kehidupan...

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News