Rizieq Shihab Timbulkan Kebingungan Soal Protokol Kesehatan di Indonesia

Hanya saja disebutkan pencopotan tersebut dikatakan sebagai sebuah sanksi, karena "tidak melaksanakan perintah dalam menegakkan protokol kesehatan," seperti yang dikatakan Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono, Selasa kemarin (17/11).
Profesor Koentjoro, Ketua Dewan Guru Besar dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengatakan penyambutan Rizieq menimbulkan kesan adanya "pembiaran".
"Pemerintah boleh dibilang tidak kompak walau memang sudah memiliki strategi," ujar Profesor Koentjoro.

Ia juga mencontohkan kegiatan lainnya yang melibatkan Rizieq, seperti acara pernikahan putrinya sekaligus upacara peringatan Maulid Nabi yang digelar akhir pekan kemarin (14/11).
Di acara tersebut Rizieq terlihat menggunakan masker dan 'face shield' dan ketua penyelenggara Maulid Nabi mengaku telah memperingatkan jemaah untuk menerapkan protokol kesehatan, seperti yang dilaporkan Detik.com.
"Untuk acara pernikahan putri Rizieq Shihab di Petamburan ada kesan tidak kompak," kata Profesor Koentjoro.
"Untuk peringatan Maulid Nabi, aparat dan pemerintah lebih tegas, namun tidak digubris."
Di saat kasus penularan virus corona yang masih terus meningkat dengan rata-rata ribuan kasus baru setiap harinya, kegiatan yang melibatkan Rizieq Shihab telah menimbulkan pertanyaan besar mengenai protokol kesehatan yang diterapkan Pemerintah Indonesia
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina