Robert Tinggalkan Arema, Persema Bangkit

Robert Tinggalkan Arema, Persema Bangkit
Tim Arema Indonesia saat 'meet and greet' di Malang, Juni 2010 lalu.
Robert sendiri mengaku berat untuk meninggalkan Arema, tim yang telah dibangunnya dari nol hingga sukses meraih gelar juara. Pelatih yang berdomisili di Malaysia ini menyadari, sangat berat meninggalkan tim Arema dan Aremania yang selalu mendukungnya. "Kalau Aremania menangis karena saya pergi, jujur, saya juga menangis," ungkap Robert yang beberapa waktu lalu menangis saat akan melakukan aksi mogok latihan.

:TERKAIT "Saya emosional dengan apa yang terjadi, sehingga saya menangis. Itu perasaan yang sebenarnya, untuk menunjukkan betapa sakitnya hati ini. Begitupun saat saya tidak lagi bersama Arema nanti," lanjutnya. Besarnya dukungan Aremania selama ini pun menjadi salah satu alasan Robert cukup berat meninggalkan Arema. Termasuk suasana kota, di mana mantan pelatih Serawak FC ini mengaku senang tinggal di Malang. Plus, sikap orang di Malang selama ini yang menurut Robert juga menyenangkan.

"Malang adalah tempat menyenangkan untuk tinggal di sini. Saya suka orang-orang Malang. Sangat menyenangkan. Mungkin karena Arema selalu menang. Kalau kalah mungkin kondisinya berbeda. (Tapi) itu normal. Saya melihat lingkungan di Malang sangat menyenangkan. Aremania, baik di Malang dan seluruh Indonesia, sangat fantastis mendukung saya dan Arema," terang Robert pula.

"Dan saat semua itu harus ditinggalkan, itu menyakitkan hati saya. Karena Aremania sudah menjadi bagian dari saya, dan saya sebenarnya merasa senang di Malang. Bahkan tidak hanya saat di Malang, di tempat lainnya, mulai dari anak kecil pun memberi support kepada Arema, dan saya," sambungnya.

DARI Kota Malang yang sejuk, selama ini tim sepak bola yang lebih dikenal adalah Arema (kini bernama resmi Arema Indonesia, Red). Selain sudah memiliki

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News