Rocky Gerung, dari Ucapan Dungu ke Bajingan Tolol

Rocky Gerung, dari Ucapan Dungu ke Bajingan Tolol
Ahli filsafat Rocky Gerung saat menjadi pembicara dalam Diskusi Dialog Kebangsaan bertema Peran DPD RI dalam Percaturan Pemimpin Bangsa di Lobi Gedung DPD, Jakarta, Kamis (7/7). Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com - Bukan Rocky Gerung kalau tidak tajam lidahnya. Ungkapannya yang paling khas adalah ’dungu’ untuk menyebut lawan bicara yang dianggapnya mengalami kekacauan pikiran.

Kali ini, ungkapan -lebih tepatnya umpatan- yang dilontarkannya lebih sadis; bajingan dan tolol.

Lebih ngeri lagi, ungkapan itu ditujukan kepada Presiden Jokowi, orang nomor satu dan paling powerful di negeri ini. Ungkapan itu dinyatakan dalam sebuah pertemuan dengan aktivis buruh di Bogor dalam acara ‘pemanasan’ menjelang demo buruh 10 Agustus yang kabarnya bakal diadakan secara besar-besaran.

Dalam video yang viral, Rocky Gerung mengkritik kebijakan Jokowi dalam membangun Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.

Rocky terlihat emosional ketika mengritik Jokowi yang disebutnya lebih sibuk memikirkan dirinya sendiri ketimbang memikirkan rakyat.

Begitu Jokowi kehilangan kekuasaan dia jadi rakyat biasa, tidak ada yang peduli nanti. Namun, ambisi Jokowi adalah mempertahankan legacy-nya.

Dia masih ke China menawarkan IKN. Masih mondar-mandir dari ke koalisi ke koalisi lain, mencari kejelasan nasibnya. Begitu kata Rocky.

"Dia pikirkan nasibnya sendiri, dia tidak memikirkan kita. Itu bajingan yang tolol. Kalau dia bajingan pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat, tapi bajingan tolol sekaligus pengecut. Bajingan tapi pengecut,'' ucap Rocky dalam video tersebut.

Rocky Gerung terlihat emosional ketika mengritik Presiden Jokowi yang disebutnya lebih sibuk memikirkan diri sendiri ketimbang memikirkan rakyat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News