Rohingya, Mencari Tempat Berlindung
Oleh: Eva Nila Sari - Pegawai Komnas HAM
Di Cox’s Bazar, pusat pengungsian di Bangladesh, telah dibangun 33 kamp pengungsi yang menampung lebih dari 900.000 orang.
Cox’s Bazar jauh dari kata layak. Sanitasinya buruk. Air yang dipakai untuk kebutuhan sehari-hari pun terkontaminasi bakteri.
Tak sedikit pengungsi yang terjangkit diare dan mengalami keracunan. Pada 2017, sepuluh pengungsi tercatat tewas akibat difteri.
Sekitar 200.000 pengungsi di Cox’s Bazar menempati rumah yang rawan hancur apabila cuaca berubah buruk.
Lokasi itu tergolong sangat padat. Pemerintah Bangladesh sendiri mengaku kewalahan dengan arus pengungsian Rohingya yang begitu intensif.
Memang Bangladesh dan penguasa Myanmar brsepakat untuk melakukan repatriasi atau pengembalian pengungsi Rohingya secara bertahap.
Namun, masih ada persoalan lain karena mereka mengalami trauma dan ketakutan bakal dipersekusi lagi apabila kembali ke negaranya.
Pada titik itulah banyak warga Rohingya mencari lokasi pengungsian di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Pemerintah Bangladesh sendiri mengaku kewalahan dengan arus pengungsian Rohingya yang begitu intensif.
- Kabar Terkini Muslim Rohingya di Myanmar, Makin Mengenaskan
- Tenaga Honorer Laporkan Dirut RSUD Sibuhuan ke Komnas HAM
- Banyak Kepala Daerah Tidak Netral Selama Pemilu 2024, Komnas HAM: Politik Uang
- Catatan Komnas HAM: Ratusan Tenaga Kesehatan Kehilangan Hak Pilih Pas Pemilu 2024
- Pantau Pemilu 2024, Komnas HAM Ungkap Persekongkolan 12 Kades di Sidoarjo
- Komnas HAM Minta Warga Gunakan Hak Pilih Pemilu Secara Kritis