Rombongan Nusantara

Rombongan Nusantara
Foto: diambil dari disway

jpnn.com - Mereka harus bolak-balik Surabaya-Jakarta. Tiap minggu. Untung sudah ada jalan tol. Kemarin, mereka ke Jakarta lagi –untuk kali yang ketiga.

Begitulah konsekuensi menjadi sukarelawan Vaksin Nusantara dari luar Jakarta. Atas biaya sendiri –saya tinggal mengadakan busnya.

Sebenarnya mereka sudah diberi penjelasan panjang lebar. Agar jangan memaksakan diri. Yakni ketika untuk kali pertama ke Jakarta: bahwa mereka harus berkali-kali ke Jakarta. Mereka diingatkan harus mempertimbangankan diri baik-baik.

Waktu pertama ke Jakarta itu 30 orang. Semuanya tetap mau jadi sukarelawan –kecuali satu orang.

Sebenarnya ia juga ingin sekali. Namun, dia merasa akan terlalu sering meninggalkan pekerjaan.

Dari yang mau dan mau itu barulah RSPAD mengadakan seleksi. Dengan cara mengambil darah mereka. Tidak semua bisa memenuhi syarat sebagai objek penelitian.

Dari seleksi itu diketahuilah ada yang sudah punya imunitas tinggi. Ada pula yang sedang dalam keadaan sakit khusus. Atau sedang dalam masa minum obat tertentu secara terus-menerus.

Yang ingin hamil mestinya juga tidak diterima, tetapi di antara kami tidak ada yang tidak lolos dengan alasan ingin hamil. Mereka bersedia menahan nafsu selama menjadi objek penelitian –atau harus mengenakan kondom.

Setiap ketemu teman dia selalu ingatkan orang itu: jangan lupa bahagia. Saya sendiri sudah beberapa kali mendapat peringatan itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News