Rontoknya Politik Pencitraan
Senin, 24 Mei 2010 – 04:39 WIB

Rontoknya Politik Pencitraan
Namun itulah politik, yang terkadang antara harapan dan kenyataan di lapangan sama sekali berbeda jauh. AM pun mengaku kekalahannya juga disebabkan kurangnya komunikasi dengan para fungsionaris Demokrat di Daerah.
Namun ada analisa menarik soal tergusurnya AM dan menangnya AU. Pengamat politik dari UGM, Sigit Pamungkas melihatnya sebagai bukti bahwa model politik pencitraan tak cukup ampuh untuk mendongkrak popularitas. Kemenangan Anas, juga membawa sebuah harapan bahwa Demokrat masih prospektif pada Pemilu 2014 nanti. "Kemenangan Anas adalah kemenangan politik hati. Politik citra runtuh di tangan politik hati," ujar Sigit kepada JPNN.
Mengenai prospek ke depan partai Demokrat, sendiri, Sigit menilai, Anas sangat prospektif untuk membawa kemenangan Demokrat di pemilu 2014. Kekuatan Anas, katanya, terletak pada gayanya yang tenang. "Dia akan sangat diperhitungkan oleh partai-partai politik lain karena gaya politiknya yang tenang dan terukur," ujar Sigit. (awa/aj/sam/jpnn)
ANAS Urbaningrum akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan Hadi Utomo. Mantan Ketua Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Hidayat Nur Wahid Serukan Konsistensi Perjuangkan Palestina Merdeka di Milad ke-23 PKS
- Bahlil: AMPI di Bawah Ketum Jerry Memiliki Posisi Strategis di Golkar
- Beri Kuliah Program Doktor, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Keseimbangan Demokrasi dan Hukum
- Bawaslu RI Akan Dalami Dugaan Kecurangan PSU Pilkada Bengkulu Selatan
- Sekjen PKS Apresiasi Kepedulian Gubernur Kaltim pada Pendidikan
- Dukung Prabowo 2 Periode, Idrus Golkar Usul Pembentukan Koalisi Permanen