Rontoknya Politik Pencitraan
Senin, 24 Mei 2010 – 04:39 WIB

Rontoknya Politik Pencitraan
ANAS Urbaningrum akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan Hadi Utomo. Mantan Ketua Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu memenangkan persaingan setelah melewati dua tahap pemilihan yang sempat diselingi dengan pesan dari Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. Karena belum ada kandidat yang meraih suara 50 persen plus satu, maka pemilihan akan dilanjutkan ke putaran kedua. AU dan MA otomatis berhak maju ke babak kedua ini. "Pemilihan belum selesai. Ini akan dilanjutkan ke putaran kedua," ujar pimpinan sidang, EE Mangindaan.
Dalam proses permilihan di ballroom Hotel Mason Pine, Bandung Barat, Minggu (23/5), pada putaran pertama bersaing tiga kandidat yaitu Anas Urbaningrum (AU), Andi Mallarangeng (AM) dan Marzuki Alie (MA). Namun di putaran pertama, Andi Mallarangeng yang spanduk dan atributnya bertaburan dan lebih dominan ketimbang dua kandidat lainnya, justru tersingkir dengan suara minim. Tak hanya di Bandung dan Jakarta, gambar AM juga banyak dipasang di jalan tol Cipularang yang menghubungkan Jakarta dan BAndung.
Baca Juga:
Setelah suara di hitung, dari 531 suara AU memperoleh 236 suara atau 45 persen suara. Disusul MA dengan 209 suara atau 40 persen. Sedang AM jadi juru kunci dan harus tersingkir karena hanya mengantongi 82 suara atau 16 persen. Sementara dua suara lain dinyatakan tidak sah.
Baca Juga:
ANAS Urbaningrum akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan Hadi Utomo. Mantan Ketua Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa
BERITA TERKAIT
- Bahlil: AMPI di Bawah Ketum Jerry Memiliki Posisi Strategis di Golkar
- Beri Kuliah Program Doktor, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Keseimbangan Demokrasi dan Hukum
- Bawaslu RI Akan Dalami Dugaan Kecurangan PSU Pilkada Bengkulu Selatan
- Sekjen PKS Apresiasi Kepedulian Gubernur Kaltim pada Pendidikan
- Dukung Prabowo 2 Periode, Idrus Golkar Usul Pembentukan Koalisi Permanen
- Versi Pengamat, Prabowo Tak Merestui Mutasi Letjen Kunto Arief