Rosa Pastikan Angelina Sudah Terima Dana
Untuk Pelicin Pembahasan Anggaran Proyek Kemenpora di Banggar DPR
Senin, 16 Januari 2012 – 15:15 WIB

Mindo Rosalina Manulang saat bersaksi pada persidangan atas M Nazaruddin di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (16/1). Foto : Arundono W/JPNN
JAKARTA - Saksi kunci kasus suap proyek Wisma Atlet, Mindo Rosalina Manulang, tak hanya membeber aliran dana dari Permai Group milik M Nazaruddin ke tim sukses Andi Mallarangeng dan adiknya, Choel Mallarangeng. Rosa juga mengungkap peran Angelina Sondakh yang getol menanyakan uang untuk meloloskan anggaran Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang dibahas Badan Anggaran (Banggar) DPR.
Pada persidangan atas Nazaruddin di Pengadilan Tipikor, Senin (16/1), Rosa mengatakan, Angelina pernah meminta uang saat Banggar DPR tengah membahas dana untuk proyek di Kemenpora, termasuk proyek Wisma Atelet SEA Games dan Sport Center Hambalang. "Dia (Angelina,red) bilang butuh uang untuk bisa mendapatkan anggaran tersebut," kata Rosa.
Menurut Rosa, Angelina mengutus seseorang bernama Jefrie yang selanjutnya berkomunikasi dengan bagian keuangan Permai Group milik Nazaruddin. "Lewat BBM (BlackBerry Messenger) dia (Angelina,red) minta. Saya harus lapor dulu ke Bapak (Nazaruddin,red) di situ (BBM,red) tidak disebutkan berapa banyak, antara 6-8 miliar," urainya.
Lebih lanjut Rosa memastikan Angelina sudah menerima uangnya. Pencairannya dalam dua tahap, masing-masing Rp 2 miliar dan Rp 3 miliar. "Kalau setahu saya keuangan sudah memberikan. Karena karena Bu Angie sudah tidak kontak saya lagi. Kalau belum dia pasti kontak lagi," sebutnya.
JAKARTA - Saksi kunci kasus suap proyek Wisma Atlet, Mindo Rosalina Manulang, tak hanya membeber aliran dana dari Permai Group milik M Nazaruddin
BERITA TERKAIT
- Resmikan Masjid Jakarta Garden City, Gubernur Pramono Berpesan Begini
- Kepala BKN Sebut 1.967 CPNS 2024 yang Mundur Aslinya Tidak Lulus
- BSMI Peringatkan Dunia Internasional, Jalur Gaza Masih Belum Aman
- Kemenag Dorong Transformasi Ekonomi Pesantren Melalui Inkubasi Wakaf Produktif
- Adinkes Dorong Pemanfaatan Dana Desa untuk Penuntasan Stunting
- Biaya Haji Indonesia Lebih Mahal dari Malaysia