Roti, Sosis, dan Nogosari setelah Radiasi

Roti, Sosis, dan Nogosari setelah Radiasi
Roti, Sosis, dan Nogosari setelah Radiasi
Dua benih unggul itu belum punya nama. Untuk sementara disebut Citayam (karena dibenihkan di Desa Citayam) dan Numbu B. Jenis-jenis lain hanya menghasilkan separo dari itu.

Yang hebat, benih Citayam dan Numbu B adalah hasil mutasi genetik yang dilakukan para ahli kita sendiri di Batan. Penyilangan-penyilangan genetiknya dilakukan melalui proses radiasi sinar gamma. Yakni, melalui radiasi nuklir Co-60. Ahli-ahli di Batan mencari gen-gen terunggul untuk disilang dan dijadikan benih yang terbaik.

Dengan hasil Banyuwangi ini, BUMN sudah memanfaatkan temuan dan fasilitas yang ada di Batan. Yakni, benih sorgum dan proses pembuatan radioisotop untuk kedokteran nuklir. Kerja sama yang erat antara Batan (Ristek) dan PT Batantekno (BUMN) ternyata bisa membuat temuan-temuan dan fasilitas di Batan menjadi komoditas yang secara komersial sangat menguntungkan negara.

Berkat fasilitas yang ada di Batan, Dirut Batantekno Yudi Utomo Imardjoko bisa mengaplikasikan temuan termodernnya untuk memproduksi radioisotop yang sekarang mulai berproses untuk menguasai pasar Asia.

PROGRAM menanam sorgum itu, rasanya, seperti baru diputuskan "kemarin". Makanya, seperti tiba-tiba ketika Sabtu lalu saya sudah diminta

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News