Rp 28 Triliun Dana Asing Masuk Lewat SBN
Kamis, 03 Juni 2010 – 19:14 WIB
"Investor lebih wait and see dalam kondisi tersebut. Di dalam negeri saja, saat Ibu Menkeu Sri Mulyani mundur dan puncak krisis Yunani, sempat mengalami kenaikan yield (imbas hasil) hingga 50 basis poin. Tapi sekarang sudah kembali lagi seperti sebelum krisis Yunani, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ungkap Rahmat.
Baca Juga:
Dikatakannya pula, SBN domestik memiliki daya tahan paling tinggi dibandingkan dengan SBI dan saham. Bahkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat turun naik drastis, sementara hal tersebut tidak terjadi pada SBN.
"Terhadap krisis Yunani, kita tidak perlu khawatir. Malah pagi ini, rupiah berada di kisaran Rp9.080/USD1. Itu menunjukkan pasar keuangan domestik sudah berada pada posisi normal dan membaik. Dampak krisis minimal sekali terhadap SBN kita,’’ kata Rahmat.
Kalaupun kondisi terburuk krisis di Yunani berimbas pada Indonesia, maka yang terpenting kata Rahmay adalah bagaimana meyakinkan para investor bahwa finansial APBN Indonesia kuat.
JAKARTA — Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementrian Keuangan, Rahmat Waluyanto, menyatakan bahwa saat ini pasar Surat Berharga Negara
BERITA TERKAIT
- Dirut Asuransi Jasindo Paparkan Capaian Hasil Kinerja 2023, Wow!
- Kuartal I 2024, Siloam Hospitals Layani Lebih dari 1 Juta Pasien
- Hari Pertama Karya Nyata Festival Vol.6 Pekanbaru, UMKM Pertamina Bukukan Transaksi Rp 1,2 Miliar
- Penjualan 5 Produk Jasindo Meningkat, Asuransi Satelit Mendominasi
- PGN Optimalkan LNG Bantu Kebutuhan Energi Industri untuk Hadapi Risiko Geopolitik
- Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2