Rp506 Juta Dana BLSM Menumpuk di Kantor Pos

Rp506 Juta Dana BLSM Menumpuk di Kantor Pos
Rp506 Juta Dana BLSM Menumpuk di Kantor Pos

jpnn.com - CIBINONG-Bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) belum tersalurkan seluruhnya. Di Kabupaten Bogor, dana BLSM tahap pertama sebesar Rp509.400.000 masih menumpuk di kantor pos. Jika dijumlahkan, sebanyak 1.698 rumah tangga sasaran (RTS), belum menerima dana kompensasi kenaikan BBM tersebut.

Menurut Sekretaris Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Bogor, Jenner Simanjuntak, menumpuknya dana BLSM lantaran ada sebagian warga sengaja tidak mau mengambilnya. “Mereka yang tidak mau mengambil, mengaku mampu. Semua laporan itu kami terima dari kantor pos,” ujarnya.

Namun demikian, tidak semua warga ogah mencairkan BLSM. Ada juga warga yang pindah alamat tetapi masih terdata sebagai penerima, dan terlambatnya informasi pencairan BLSM yang diterima warga. “Ada warga yang baru menerima kartu perlindungan sosial (KPS), sehingga pada tahap dua ini baru dapat diambil,” kata dia.

Padahal, Jenner mengaku sudah memberikan undangan dan pemberitahuan kepada RTS penerima BLSM, melalui kelurahan dan desa. Tetapi, penerima BLSM yang belum mengambil pada tahap pertama tidak perlu khawatir. Sebab, dana BLSM tahap pertama bisa diambil pada pencairan tahap kedua September ini. “Batas akhir pengambilan BLSM sampai awal Desember,” katanya.          

Terkait dengan kesalahan data, Jenner dengan tegas bukan kesalahan dari Pemkab Bogor. Sebab, data RTS ditetapkan oleh Kementerian Sosial, yang sebelumnya sudah dilakukan pendataan oleh BPS. “Data BLSM pada tahap pertama dan kedua masih belum berubah,” pungkasnya.(ded/c)


CIBINONG-Bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) belum tersalurkan seluruhnya. Di Kabupaten Bogor, dana BLSM tahap pertama sebesar Rp509.400.000


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News