RS Kilat

Oleh Dahlan Iskan

RS Kilat
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Yang jelas, jumlah yang terjangkit bertambah luar biasa. Sudah melebihi 11.000 orang. Sudah jauh lebih besar dari yang terkena virus SARS 18 tahun lalu.

Baca Juga:

Memang ada yang mengkritik pembangunan rumah sakit darurat itu telat sekali. Namun ada juga yang memuji: mana ada yang bisa membangun rumah sakit besar hanya dalam tujuh hari.

Semula banyak yang pesimistis rumah sakit itu bisa jadi tepat waktu. Ada juga yang mengatakan itu hanya omong besar.

Maka untuk memberikan optimisme, proses pembangunan rumah sakit ini disiarkan secara langsung. Yang bisa diikuti perkembangannya lewat live streaming. Dari atas lokasi. Menggunakan drone.

Nama rumah sakit itu pun dibuat ”serem”. Yang satu diberi nama Huoshenshan (Gunung Tuhan Api). Satunya lagi diberi nama Leishenshan (Gunung Tuhan Petir).

Nama-nama itu dianggap sakti untuk melawan virus Wuhan. Si Corona akan dilawan dengan Tuhannya gunung api dan Tuhannya gunung petir.

Lewat live streaming itulah seminggu lalu orang melihat lokasi tersebut masih berupa tanah kosong. Keesokan harinya lebih 100 belalai alat berat seperti menari di atasnya. Seperti penari balet kolosal yang meratakan tanah itu.

Keesoknya lagi berdatanganlah kotak-kotak seperti kontainer 40 feet. Dijejer-jejer. Lalu ditumpuk. Menjadi bangunan dua lantai.

Inilah rumah sakit besar yang dibangun hanya dalam tujuh hari. Lokasinya di pinggiran kota Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News