Rudal Hamas Hantam Instalasi Nuklir Israel
Hanya Kakek Boleh Masuk Al Aqsa
Sabtu, 03 Januari 2009 – 03:45 WIB
Bahkan, untuk mencegah demo di sekitar Masjid Al Aqsa, tentara Israel menyeleksi jamaah yang akan masuk. Hanya laki-laki berusia di atas 50 tahun dan wanita yang boleh masuk ke kompleks salah satu di antara tiga masjid suci umat Islam itu. “Kami juga meminta komitmen para pemimpin agama untuk memelihara ketenangan,” ujar Rosenfeld.
Baca Juga:
Israel juga menutup perbatasannya dengan Tepi Barat sampai Sabtu (3/1) tengah malam. Keputusan yang menghentikan arus keluar masuk 2 juta warga Palestina dari dan keluar Israel itu diambil untuk menghindari kerusuhan saat hari suci umat Islam pada Jumat dan hari suci Sabbath umat Yahudi pada Sabtu.
Di Jalur Gaza, bombardir Israel tidak berkurang meski jumlah korban tewas telah mencapai 422 orang dan melukai hampir 2.500 orang. Pada hari keenam kemarin, target Israel masih dipusatkan ke rumah-rumah para pemimpin Hamas. Jumat malam, serangan jet tempur F-16 meluluhlantakkan petinggi Hamas Nizar Rayyan. Selain menewaskan Rayyan, bombardir itu juga membunuh 10 di antara 12 anaknya. Ini adalah kematian pucuk pimpinan Hamas pertama oleh Israel sejak tewasnya Abdel Aziz al-Rantissi pada 2004.
Selain petinggi Hamas, bom-bom Israel juga menghantam masjid di kamp pengungsi Jabaliya. Masjid itu dituding militer Israel sebagai gudang senjata Hamas. Dua warga tewas dalam serangan tersebut. Pada acara pemakaman keluarga Rayyan kemarin, warga Palestina meluapkan kemarahan mereka. “Setelah aksi kriminal ini, semua pilihan kami buka. Termasuk serangan bunuh diri ke Zionis di mana pun,” tegas pejabat Hamas Ismail Radwan.
JAKARTA – Hari Jumat (2/1) seperti menjadi ’’hari kemarahan” dunia terhadap agresi militer Israel ke Jalur Gaza. Setelah
BERITA TERKAIT
- Tegas! Mesir Menolak Tampung Warga Gaza di Sinai
- Alhamdulillah, 3 Negara Eropa Ini Akhirnya Akui Palestina
- Pesawat Singapore Airlines SQ321 Mengalami Turbulensi, 9 WN Malaysia Luka-Luka
- Prancis Dukung ICC Tangkap Pimpinan Israel dan Hamas
- Iran Mulai Menyelidiki Kecelakaan Helikopter Presiden Ebrahim Raisi
- Kematian Presiden Iran Berpotensi Menyolidkan Kubu Konservatif