Rudal Rusia Hantam Apartemen Ukraina Saat Warga Tidur, Banjir Darah

jpnn.com, NEW YORK CITY - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengutuk serangan rudal Rusia di sebuah kompleks apartemen di Ukraina selama akhir pekan lalu.
Serangan rudal Rusia itu telah menewaskan puluhan warga sipil dan melukai banyak orang lainnya.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Senin (16/1), juru bicara Guterres, Stephanie Tremblay, mengatakan bahwa Sekjen PBB itu mengutuk keras serangan rudal mematikan di sebuah bangunan tempat tinggal di Kota Dnipro, Ukraina, di mana sedikitnya 40 orang tewas, lebih banyak orang lainnya terluka, dan puluhan orang hilang.
"Serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil melanggar hukum kemamusiaan internasional. Itu harus segera diakhiri," kata Guterres.
Sebuah rudal Rusia menghantam sebuah gedung apartemen di Kota Dnipro, Ukraina timur pada Sabtu pagi (14/1) ketika banyak penduduk sedang tidur.
Serangan itu mengakibatkan sedikitnya 40 kematian dan puluhan orang cedera.
Serangan itu adalah salah satu yang paling mematikan bagi warga sipil sejak Rusia memulai perangnya melawan Ukraina hampir satu tahun lalu. (ant/dil/jpnn)
Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengutuk serangan rudal Rusia terhadap sebuah kompleks apartemen di Ukraina
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Terjaring Razia, Belasan WNA Melakukan Aksi Konyol di Kamar Apartemen
- KTT G7 Lahirkan Cita-Cita Dunia Tanpa Senjata Nuklir
- Rusia Peringatkan Risiko Besar Jika Barat Kirim F-16 ke Ukraina
- Apartemen di Kawasan Lebak Bulus Ini Hadir dengan Full Furnished
- Fahmi Bo Ceritakan Kisah Terpuruknya Lewat Buku Ini, Bikin Terenyuh
- Menggunakan Bahasa Rusia Menyebabkan 'Rasa Sakit' Bagi Sejumlah Warga Ukraina