Rugikan Konsumen dan Mitra, Perang Tarif Ojol Harus Dihentikan

Ini dilakukan dengan melakukan pelatihan skill berkendara, edukasi kepribadian dan ramah tamah kepada konsumen, kelayakan kostum, dan sebagainya.
“Percuma tarif murah tapi layanan buruk. Dampak yang terjadi akibat layanan yang rendah berpotensi dibayar lebih mahal oleh konsumen,” ucapnya.
Seperti diketahui, tarif Grab dirasakan konsumen saat ini memang terkesan lebih murah dibandingkan kompetitornya yaitu GoJek. Hal tersebut terjadi karena Grab melakukan subsidi atas selisih atau kekurangan biaya yang dibayarkan oleh konsumen itu.
Praktik tersebut diketahui sudah dilakukan Grab sejak awal dalam rangka memenangkan kompetisi ride-hailing di pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Salah satu dampak negatif terjadi adalah kekalahan Uber yang pada akhirnya diakuisisi oleh Grab itu sendiri. (flo/jpnn)
Tarif Grab dirasakan konsumen saat ini memang terkesan lebih murah dibandingkan kompetitornya yaitu GoJek.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Ekonom Respons soal Wacana Ojol jadi Karyawan Tetap
- Ekonom Ini Menilai Komisi Ojol tak Perlu Diatur Pemerintah
- YIPB, OVO, dan Grab Resmi Uji Coba MBG untuk Ribuan Siswa di Sekolah Khusus
- Kurir Pengirim Paket Kepala Babi ke Kantor Tempo Diperiksa Polisi, Begini Hasilnya
- Grab Indonesia Klarifikasi soal Pemberian BHR Rp 50 Ribu ke Mitra Pengemudi
- Kemnaker Evaluasi Aplikator Transportasi Daring Soal Laporan Pemberian BHR Rp 50 Ribu