Ruhut Sitompul: Beliau Arif dan Bijaksana

jpnn.com, JAKARTA - Ruhut Sitompul berkomentar soal kemungkinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle atau mengubah susunan Kabinet Kerja Indonesia Maju setelah dua menteri menjadi tersangka di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kedua menteri yang menjadi tersangka dugaan rasuah itu adalah Menteri KKP Edhy Prabowo dan Mensos Juliari P Batubara.
Politikus PDI Perjuangan menilai untuk sementara waktu Presiden Jokowi bisa menunjuk menteri Ad Interim sebagaimana yang telah diputuskan.
Diketahui, Presiden Jokowi telah menunjuk Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebagai menteri KKP Ad Interim. Sedangkan Mensos dijabat Menko PMK Muhadjir Effendy.
"Bisa saja sembari menunggu, Ad interim bisa saja," kata Ruhut saat berbincang dengan jpnn.com, Minggu (6/12).
Saat ditanyakan apakah Presiden Jokowi perlu segera melakukan reshuffle, anggota Tim Bravo Lima ini meminta publik untuk bersabar karena keputusannya ada di Presiden Jokowi.
"Tetapi kaitan reshuffle, itu hak prerogatif presiden. Kita tunggu saja. Beliau sangat arif dan bijaksana kapan harus melakukan reshuffle," ucap Ruhut.
Sebelumnya Ruhut juga merespons keputusan KPK menetapkan Mensos Juliari P Batubara sebagai tersangka kasus dugaan rasuah bantuan sosial (bansos) penanganan Covid-19.
Ruhut Sitompul komentari soal reshuffle kabinet setelah dua menteri jadi tersangka dugaan korupsi di KPK.
- Usut Kasus Dugaan Korupsi di Dinas PU Mempawah, KPK Sudah Tetapkan 3 Tersangka
- Ray Rangkuti Kritik Kinerja KPK, Kasus Hasto Dikejar, Tetapi Bobby Diundang Koordinasi
- KPK Periksa 3 Saksi Lagi untuk Kasus Cuci Uang Andhi Pramono
- Usut Korupsi Tol Trans-Sumatera, KPK Periksa Petinggi PT Indonesia Infrastructure Finance
- KPK Periksa 2 Anggota DPR Terkait Dugaan Tipikor Dana CSR Bank Indonesia
- Tim Hukum Hasto Bawa Bukti Dugaan Pelanggaran Penyidik KPK ke Dewas