Rumah Hancur, Hamas Beri Rp 5,5 Juta

Rumah Hancur, Hamas Beri Rp 5,5 Juta
Rumah Hancur, Hamas Beri Rp 5,5 Juta
GAZA - Amplop berisikan lima lembar USD 100-an kumal (sekitar Rp 5,5 juta) yang diserahkan Hamas kepada seorang perempuan di Kota Beit Lahiya yang rumahnya hancur, menjadi bukti keseriusan mereka untuk memberi santunan bagi korban Gaza. Nominalnya memang tak sebanding dengan kerusakan yang diderita sang ibu tersebut. Namun, itu menjadi bukti bahwa pejuang Harakah Al Muqawamah Al Islamiyah alias Hamas merealisasikan janji mengucurkan dana segar bagi korban keganasan serdadu Israel.

Seperti dilaporkan Associated Press kemarin (24/1), penyerahan perdana kompensasi itu dilaksanakan Hamas sehari sebelumnya. Dana di kantong Hamas memang tak seberapa. Negara-negara Barat pun menolak memberikan bantuan jika pengelolaan dana Gaza dipegang oleh Hamas.

Hamas menyatakan sudah menyiapkan dana USD 52 juta (sekitar Rp 586,2 miliar) untuk dialokasikan pada perbaikan kehidupan korban Gaza. Dana itu akan dibagi berdasar beberapa kriteria, antara lain, kompensasi kematian, korban luka-luka, rumah hancur, dan rumah yang rusak. Keluarga korban meninggal mendapat santunan USD 1.300 (sekitar Rp 14,6 juta) per kepala. Korban luka-luka mendapat bantuan biaya pengobatan USD 650 (sekitar Rp 7,3 juta), biaya perbaikan rumah hancur USD 5.200 (sekitar Rp 58,6 juta) dan biaya perbaikan rumah yang mengalami kerusakan USD 2.600 (sekitar Rp 29,3 juta).

Dari mana sumber dana tersebut? Hamas mengatakan bahwa seluruh dana yang mengalir ke kantong organisasi mereka berasal dari donasi masyarakat muslim seluruh dunia dan negara pendukung utamanya, yaitu Iran. Total kerugian ditaksir mencapai USD 2 miliar (sekitar Rp 22,7 triliun). Rumah yang hancur diterjang rudal Israel adalah 4.000 unit. Sedangkan yang rusak mencapai lebih dari 20 ribu. Puing-puing reruntuhan bangunan sudah mulai dibersihkan dengan buldoser.

GAZA - Amplop berisikan lima lembar USD 100-an kumal (sekitar Rp 5,5 juta) yang diserahkan Hamas kepada seorang perempuan di Kota Beit Lahiya yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News