Rumah Kapitra Dimolotov, Pentolan GNPF Cuma Bilang Begini

Rumah Kapitra Dimolotov, Pentolan GNPF Cuma Bilang Begini
Sebuah botol kaca bekas berisi bensin dan sumbu yang dilemparkan ke garasi rumah Kapitra Ampera di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (6/8) malam. Foto: Polsek Tebet

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Muhammad Martak mengaku tak tahu-menahu tentang pelemparan bom molotov ke rumah Kapitra Ampera pada Senin lalu (6/8). Kapitra sebelumnya dikenal sebagai salah satu aktivis GNPF Ulama hingga akhirnya menjadi calon anggota legislatif PDI Perjuangan.

Namun, Yusuf tak mengetahui secara persis tentang insiden yang menimpa mantan pengacara Habib rizieq Shihab itu. "Demi Tuhan, saya nggak tahu," kata Yusuf kepada wartawan, Selasa (7/8).

Yusuf mengaku baru mengetahui kasus itu dari awak media. Dia juga juga tak menyampaikan respons GNPF Ulama atas peristiwa itu.

Sebelumnya dua bom molotov dilemparkan ke rumah Kapitra di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Menurut Kapitra, ada empat orang menggunakan dua sepeda motor yang melemparkan molotov ke garasi rumahnya.

Kapitra menduga ada motif politik di balik teror yang dialaminya. Yakni soal keputusannya menjadi caleg PDIP.

"Ini kan kejadian setelah masuk PDI Perjuangan. Ya perasaan begitu ya (motif politik, red)," imbuh dia.(aim/jpc)


Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Muhammad Martak mengaku tak tahu-menahu tentang pelemparan bom molotov ke rumah Kapitra Ampera.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News