Rumah Liar dan Perkebunan Warga Makin Menjamur di Kawasan Dam

Rumah Liar dan Perkebunan Warga Makin Menjamur di Kawasan Dam
Perkebunan warga di sekitaran Dam Tembesi, Mukakuning, Batam, Kepri. Foto: batampos/jpg

Untuk mengolah air bersih ini, petugas bahkan harus bekerja lembur. Karena sistem manual memerlukan pengecekan yang lebih detail.

”Yang dihasilkan kan tidak sebanyak yang biasa. Kadang mereka harus kerja ekstra demi menghasilkan air bersih agar kebutuhan warga bisa terpenuhi,” terang Dian.

Camat Belakangpadang Yudi Admajianto mengatakan, sudah dua hari ini hujan mulai turun di Belakangpadang. Saat ini warga juga telah menikmati air bersih yang dialirkan melalui SWRO.

”Alhamdulillah, sudah dua hari hujan. Kami berharap debit air di dam bisa bertambah,” ujarnya.

Saat ini, lanjutnya, untuk mendapatkan air bersih warga juga berusaha mendapatkan air bersih dari luar. Warga membeli air dari Batam untuk memenuhi kehidupan mereka.

”Ada juga yang beli dari luar. Karena memang sangat membutuhkan,” sebutnya.

Sebelum warga Belakangpadang mengeluhkan karena kesulitan mendapatkan air bersih. Hal ini karena me-ngeringnya Dam Belakangpadang dan ada gangguan SWRO. Namun, pasca diperbaiki warga kembali mendapat air bersih meskipun belum maksimal. (ian/yui)


Badan Pengusahaan (BP) Batam dan Pemerintah Kota (Pemko) Batam diminta serius untuk menjaga wilayah sekitar Dam steril dari rumah liar (ruli) dan perkebunan warga.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News