Rumah Mantan Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol Digeledah Polisi

Polisi melakukan pemeriksaan di lebih dari 11 lokasi, sebagai bagian dari investigasi dugaan kriminal terkait korupsi dalam bisnis, pelanggaran administrasi, dan pencucian uang, demikian disampaikan sumber dari pengadilan.
Sejumlah narasumber mengatakan sejauh ini empat orang telah ditahan, termasuk penasehat hukum eksternal RFEF Tomas Gonzalez Cueto dan dua direktur RFEF.
Polisi juga melakukan penyelidikan di markas Sevilla, Stadion La Caruja. Stadion itu merupakan tempat berlangsungnya final Piala Raja yang direncanakan berlangsung pada 6 April mendatang.
Media Spanyol mengatakan tidak dilakukan penangkapan di markas besar RFEF. Markas besar tersebut saat ini juga sedang menampung tim nasional Spanyol, yang melakukan persiapan untuk pertandingan-pertandingan persahabatan melawan Kolombia dan Brasil.
“Saya tidak tahu mengenai hal itu (operasi polisi), kami berlatih seperti biasa,” kata kiper Spanyol David Raya.
Piala Super Spanyol dimainkan untuk pertama kalinya di Arab Saudi pada 2020. Setelah ajang tersebut sempat kembali digelar di Spanyol karena pandemi COVID-19, tiga ajang selanjutnya kembali dimainkan di Arab Saudi.
Kejaksaan Spanyol membuka penyelidikan terhadap kesepakatan Piala Super Spanyol 2022 setelah rekaman audio antara Rubiales dan Pique bocor. Dalam rekaman tersebut, kedua orang itu membicarakan komisi-komisi bernilai puluhan juta euro.
Rubiales selalu meyakini aspek legal kesepakatan untuk memboyong Piala Super Spanyol ke Arab Saudi.
Polisi periksa kantor Federasi Sepak bola Spanyol atas dugaan korupsi, termasuk juga rumah mantan Presiden RFEF.
- Usulan Kubu Tom Lembong, Hadirkan Moeldoko dan Eks Mendag di Persidangan!
- Setuju RUU Perampasan Aset, Ketum PNKT: Persulit Koruptor Sembunyikan Harta
- Prabowo Percaya Hakim Bergaji Besar Tidak Bisa Disogok
- KPK Periksa Mantan Direktur LPEI Terkait Kasus Korupsi Fasilitas Kredit
- Dukung RUU Perampasan Aset, Prabowo Sentil Koruptor: Enak Saja Sudah Nyolong...
- Yunus Wonda Diminta Bertanggung Jawab di Kasus PON XX Papua