Run...!!!
Dia berang. Tak peduli pada kesepakatan yang dibawa utusan EIC dan VOC, Coen terus menyerang Inggris. Hingga akhirnya Inggris angkat kaki dari Kepulauan Banda.
Pada 1623 giliran kedudukan EIC di Ambon yang diganyang VOC. Ini membuat kongsi dagang Inggris itu memutuskan pindah ke Banten pada 1628.
Sempat meraup keuntungan besar karena menjalin hubungan baik dengan Kesultanan Banten, EIC akhirnya dipaksa angkat kaki ke Sumatera karena digasak lagi oleh VOC.
VOC pun mendirikan pusat pemerintahan dan dagang di Batavia. Sejak itu, dimulailah sejarah kolonialisme Barat di negeri yang hari ini bernama Indonesia.
Tukar Guling
Kota Breda, Belanda, 31 Juli 1667. Inggris, Belanda, Perancis, Denmark-Norwegia berunding untuk mengakhiri Perang Anglo-Dutch kedua (1665-1667).
Dalam perundingan itulah Belanda memberikan Pulau Manhattan yang dinilai tak terlalu berarti kepada Inggris sebagai ganti direbutnya Pulau Run.
Kini, New York menjadi kota "paling bersinar" di dunia. Sementara Pulau Run di Timur Indonesia…Ah, tak enak hati untuk disebutkan.
Mengenang kejayaan zaman rempah, Kemenko Maritim menggelar Seminar Internasional bertajuk “350th Anniversary of The Treaty of Breda (1667-2017)
- Ganjar Datangi WALHI untuk Berdiskusi, Hasilnya Seide soal Hilirisasi Rempah-Rempah
- Alam Ganjar Sambangi Keraton Surakarta Hadiningrat Untuk Belajar Sejarah
- Sejarah Ponpes Lirboyo yang Menyatakan Dukungan kepada Anies-Muhaimin
- Datangi Rumah Sejarah di Rengasdengklok, Ganjar Ingin Menularkan Semangat Perjuangan
- Lestari Moerdijat Sampaikan Pentingnya Pembelajaran yang Memperkuat Akar Sejarah
- 2024, Kemendikbudristek Targetkan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO