Runway Bandara DEO Diduduki Warga

Runway Bandara DEO Diduduki Warga
Runway Bandara DEO Diduduki Warga
Dikatakannya, Pemkot akan menggusur rumah-rumah yang ada di sekitar Bandara DEO tapi tidak menyediakan tempat  agar warga membangun kembali rumahnya, sehingga dengan pembayaran yang tidak penuh tersebut, bagaimana warga bisa membangun rumahnya kembali. Bapak yang enggan  menyebutkan namanya itu mengatakan,  untuk penyelesaian tuntutan ganti rugi lahan Bandara DEO total dianggarkan senilai Rp 18 Miliar. “Dari 18 miliar itu, yang torang dengar baru dibayarkan 8 miliar, yang 10 miliar itu dikemanakan?,” ujarnya bernada tanya.

Untuk memalang  runway Bandara DEO,  warga  yang terbagi dalam 4 kelompok, mulai  berkerumun di landasan pacu Bandara DEO sekitar pukul 06.00 WIT. Dalam aksinya, warga memalang bandara dengan  meletakkan bambu, batu dan dahan pohon di tengah runway.  Aksi tersebut sempat dibubarkan anggota Polisi yang dipimpin Kapolres AKBP Gatot Aris Purbaya, S.IK didampingi Kabag Ops Kompol Rusdy Pramana,S.IK dan beberapa Kapolsek di wilayah Polres Sorong Kota.

Anggota dikerahkan untuk menyingkirkan benda-benda yang berada di tengah runway, serta mengingatkan  warga agar menjauh dari landasan karena akan ada pesawat yang mendarat. Kendati demikian, aparat kesulitan lantaran banyaknya warga yang nekat berlari ke tengah landasan saat pesawat hendak mendarat, meski sirine tanda peringatan telah dibunyikan. (reg/iso)

SORONG  –  Warga tujuh RT yang bermukim di areal belakang Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong, Papua Barat Selasa (19/3) menduduki


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News