Rusia Dituduh Berada di Balik Serangan Siber di Australia
"Mereka bisa menjadi pre-positioning untuk digunakan pada saat terjadi ketegangan," kata Ciaran Martin dari Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris.
Gedung Putih pada Februari lalu menyalahkan Rusia atas serangan "NotPetya" tahun 2017 dan bersama Inggris mengutuk Rusia karena melepaskan virus yang melumpuhkan sejumlah infrastruktur Ukraina dan merusak komputer di berbagai negara.
Badan-badan intelijen AS juga menyimpulkan Moskow ikut campur dalam kampanye Presiden 2016 dan kini jaksa federal AS menyelidiki apakah kampanye Donald Trump bekerja sama dengan Rusia mempengaruhi hasil pemilu.
Baik Moskow maupun Trump membantah tuduhan tersebut.
Pada bulan Agustus tahun lalu, Pemerintah Australia menyatakan pihaknya mengetahui "musuh siber mengekstraksi file-file konfigurasi dari router dan switch dari komputer sejumlah lembaga di Australia". Namun saat itu tidak dijelaskan siapa di balik serangan tersebut.
ABC/Reuters
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat