Saat Berjalan ke Musala, Tukang Kredit yang Baik Hati Itu Tewas Dijerat Ketua RT

Saat Berjalan ke Musala, Tukang Kredit yang Baik Hati Itu Tewas Dijerat Ketua RT
Kapolresta Bandung, Kombes Hendra Kurniawan dan Kapolsek Ciwidey AKP Ivan Taufiq menunjukkan barang bukti kejahatan dalam peristiwa ketua RT tega bunuh warganya. Foto: Fikriya Zulfah/Radar Bandung

jpnn.com, BANDUNG - Polresta Bandung mengungkap kasus tewasnya seorang tukang kredit di Ciwidey.

CC, korban, meninggal lantaran lehernya dijerat dengan tali. Pelaku, EC (43) merupakan ketua RT setempat.

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan, dalam peristiwa ini, Ketua RT awalnya berkunjung ke rumah korban saat malam hari.

Saat itu, pelaku berpura-pura untuk meminta maaf karena belum bisa membayar utang kepada korban sebesar Rp 300 ribu.

Nah, saat korban berjalan menuju ke ruangan musala di dalam rumah dan korban dalam kondisi lengah, sang ketua RT langsung menjerat leher korban dari arah belakang dengan menggunakan tali tambang plastik, yang telah diikat simpul di kedua ujungnya hingga korban meninggal kehabisan napas.

"Si pelaku sudah menyiapkan alat-alatnya sendiri, tujuannya ingin memiliki sebagian barang milik korban. Setelah itu keesokan harinya, pelaku menghilang,” ungkap Hendra.

"Hingga akhirnya, kami bisa mengungkap ternyata pelaku pembunuhan Ketua RT dari korban itu sendiri. Padahal, kami mengira pelakunya itu adalah pihak lain,” timpalnya saat ekspos di Mapolsek Ciwidey, Senin (27/7), seperti dikutip dari Radar Bandung.

Hendra mengatakan, korban merupakan tukang kredit yang tak pernah menerapkan bunga ke peminjam.

Di dalam buku milik tukang kredit itu, tercatat ada peminjam yang sudah lama meminjam dan belum bayar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News