Saat Mesra, Cinta Tetap Berat Sebelah

Saat Mesra, Cinta Tetap Berat Sebelah
Saat Mesra, Cinta Tetap Berat Sebelah. Ilustrasi Fajar Krisna/Radar Surabaya/JPNN.com

Donwori yang saat itu siap melamar akhirnya menunggu satu tahun kemudian.

Lalu, saat Karin usia 24 tahun, Donwori mengutarakan keinginannya lagi. Namun lagi-lagi ia dibuat dongkol oleh Karin lantaran tanpa sepengetahuannya, ia menandatangani kontrak tidak menikah di perusahaannya.

“Nangis aku waktu itu. Wong aku sudah nyicil rumah buat dia, aku kerja siang malam juga buat dia yakin. Eh, tanpa kabar-kabar dia tanda tangan kontrak di kantor,” curhat Donwori dengan nelangsa.

Setelah tiga tahun penantian itu, akhirnya resmilah keduanya menikah. Tepat saat Karin berusia 27 tahun, dan Donwori 28 tahun.

Saat itu, Donwori bahagia sekali sampai mengabaikan perasaan istrinya. Bagaimana tidak bahagia. Perempuan yang ia pacari selama delapan tahun, akhirnya bisa dinikahinya juga.

Namun, sepertinya perasaan berbeda dirasakan Karin. “ Enggak tahu, enggak kentara. Dia kalau pas mesra, ya sayang-sayangan. Tapi ya memang sering ngamuk juga,” katanya, melanjutkan.

Hingga tanpa angin apalagi badai, Karin memaksa Donwori untuk menceraikan dirinya.

Menurut Donwori, alasannya sangat klise. Hanya karena Karin belum siap menjadi istri orang.

Donwori tetap cinta setengah mati, sementara Karin hanya cinta setengah hati meskipun keduanya tetap kelihatan mesra.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News