Saat Petani di Kulon Progo Mengeluh kepada Siti Atikoh soal Listrik, Pangan, hingga Tambang

Saat Petani di Kulon Progo Mengeluh kepada Siti Atikoh soal Listrik, Pangan, hingga Tambang
Istri Calon Presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo, Siti Atikoh menemui sekaligus menyerap aspirasi kelompok wanita tani (KWT) dan Muslimat NU di Balai Roro Jonggrang Nepi, Kulon Progo, DIY, Rabu (6/12). Foto: Tim Siti Atikoh

jpnn.com, KULON PROGO - Istri Calon Presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo, Siti Atikoh menemui sekaligus menyerap aspirasi kelompok wanita tani (KWT) dan Muslimat NU di Balai Roro Jonggrang Nepi, Kulon Progo, DIY, Rabu (6/12).

Dalam kesempatan itu, Siti mendengarkan keluhan KWT dan masyarakat mengenai kondisi kehidupan mereka.

Awalnya, Siti Atikoh menyampaikan betapa pentingnya Indonesia menjadi negara berdaulat secara pangan. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada petani yang terus berproduksi sehingga rakyat Indonesia bisa makan dengan cukup.

"Peran petani luar biasa. Mengutip pernyataan Bung Karno bahwa masalah pangan itu masalah perut sebuah bangsa," kata Siti Atikoh.

Atikoh lalu mengajak petani berdiskusi. Lalu, seorang petani wanita bernama Istiyanti menunjuk tangan dan dipersilakan oleh Siti Atikoh untuk maju ke panggung.

Istiyanti mengeluhkan harga pangan yang kerap tidak jelas bagi petani.

"Pas panen bagus, terus operasi pasar. Harga jatuh seolah perani dimiskinkan," kata dia.

Istiyanti mengaku saat ini harga beli tergolong bagus. Namun, beberapa dekade yang lalu, petani di Kulo Progo merasa hanya sebagai alat untuk konglomerat.

Dalam kesempatan itu, Siti Atikoh mendengarkan keluhan KWT dan masyarakat mengenai kondisi kehidupan mereka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News