Saatnya Bangun Jalur Ganda Kereta Api di Timur Jawa

Saatnya Bangun Jalur Ganda Kereta Api di Timur Jawa
Saatnya Bangun Jalur Ganda Kereta Api di Timur Jawa

jpnn.com - SURABAYA – Optimalisasi penggunaan kereta api (KA), terutama KA logistik, terus didorong. KA dinilai sebagai bagian dari infrastruktur transportasi masal orang dan barang yang sangat efektif dalam mendorong perekonomian. 

Di Jawa Timur, setelah jalur ganda (double track) dari arah barat menuju Surabaya dibangun, ke depan diperlukan jalur ganda dari Surabaya ke wilayah timur Jatim. Jalur ganda ini diperlukan untuk meningkatkan mobilitas barang dan orang sekaligus mengungkit pergerakan ekonomi di kawasan timur.

”Jalur ganda tersebut bisa menstimulasi geliat industri-industri di timur Jatim, terutama industri yang berbasis komoditas pertanian. Sekaligus ini akan memeratakan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Saat ini, jumlah penduduk dari wilayah Sidoarjo ke timur atau yang sering disebut sebagai wilayah Tapal Kuda mencapai 9.006.395 jiwa atau sekitar 24 persen dari total penduduk Jatim. Total Produk Domestik Regional Bruto kabupaten/kota yang terletak di Tapal Kuda sebesar Rp 155,32 triliun atau sekitar 16 persen dari total PDRB Jatim.

Di kawasan timur juga sudah berdiri kawasan industri PIER di Pasuruan dan tak lama lagi dibangun Banyuwangi Wongsorejo Industrial Estate di Banyuwangi. Saat ini, diperkirakan sekitar 30 persen teuskontainer yang ada di Jatim tiap tahunnya berasal dari wilayah timur.

”Double track nantinya harus menghubungkan dua sentra industri baru di kawasan timur, yaitu kawasan industri PIER di Pasuruan dan Wongsorejo di Banyuwangi,” jelas Anas.

Anas menambahkan, jalur ganda itu juga membantu industri-industri yang ada di Malang dan wilayah timur Jatim untuk mengirim hasil produksinya melalui pelabuhan yang ada di wilayah timur seperti Pelabuhan Probolinggo atau Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi. Hal ini untuk mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Gresik yang sudah kewalahan dan menimbulkan ekonomi biaya tinggi (high cost economy).

Data menunjukkan, aktivitas muat barang dari Jatim yang akan dikirim ke luar provinsi terpusat di Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Gresik hingga sekitar Rp 60 triliun per tahun atau 83,68 persen dari total aktivitas muat di Jatim. 

SURABAYA – Optimalisasi penggunaan kereta api (KA), terutama KA logistik, terus didorong. KA dinilai sebagai bagian dari infrastruktur transportasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News