Sabah, Negara Bagian Terjauh dari Kuala Lumpur yang Pariwisatanya terus Menggeliat

Jual Kunang-kunang dengan Suguhan Ketela

Sabah, Negara Bagian Terjauh dari Kuala Lumpur yang Pariwisatanya terus Menggeliat
SEDERHANA: Melihat monyet dengan kapal kayu, disuguhi ketela dan pisang goreng. Foto : Erwan Widyarto/Jawa Pos
Negara bagian Sabah di Malaysia menjadi negara bagian yang terletak paling jauh dari pusat pemerintahan. Namun dengan kondisi itu bukan lantas Sabah menjadi daerah yang tertinggal dari segi infrastruktur. Terlebih lagi untuk urusan pariwisata, Sabah memiliki infrastruktur pendukung yang memadai.

 Erwan Widyarto, Kota Kinabalu

BANDARA berkelas internasional yang mampu melayani 112 penerbangan setiap minggunya, berdiri megah di Konabalu. Dalam waktu dekat, bandara di bukota negara bagian Sabah itu juga akan membuka penerbangan langsung dari dan ke Bandung. Wisata di Sabah yang menjual atraksi sederhana pun semakin menggeliat.

Upaya menghidupkan pariwisata dimulai dengan “menghidupkan” bandaranya. Bandara yang dibangun di tepi pantai itu terus dipadati dengan pesawat-pesawat domestik maupun luar negeri. Selain Malaysia Airlines (MAS) dan Firefly (anak perusahaan MAS), ada juga AirAsia maupun Cathay Pacific.

Banyaknya rute penerbangan ini, menjadi penopang tumbuhnya industri pariwisata di negara bagian yang beribukota di Kota Kinabalu ini. Kota Kinabalu berpenduduk 500 ribu jiwa. Tak ada kemacetan. Tak banyak motor “berkeliaran” di jalan-jalan. Itu semua membuat wisatawan makin nyaman. “Motor tak favorit di sini,” jelas Phil, pemandu wisata, saat menjawab pertanyaan mengapa tak banyak motor di jalanan Kota Kinabalu sehingga bus wisata bisa melaju lancar.

Negara bagian Sabah di Malaysia menjadi negara bagian yang terletak paling jauh dari pusat pemerintahan. Namun dengan kondisi itu bukan lantas Sabah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News