Sabrina Landing di Ruang Sidang

Oleh Dahlan Iskan

Sabrina Landing di Ruang Sidang
Dahlan Iskan. Ilustrasi: Jawa Pos

Sabrina menjadi incaran karena ini: dulu dia pernah menjadi direktur di Skycom. Perusahaan satelit itu. Yang juga peralatan terkait stasiun TV. Skycom adalah anak perusahaan Huawei.

Skycom-lah yang diketahui berbisnis dengan negara Islam itu. Bukan Huawei.

Tapi Amerika menganggap itu akal-akalan saja. Agar Huawei terhindar dari sanksi.

Di sidang pengadilan Jumat kemarin Sabrina tidak menutupi semua itu. Tapi, katanya, Skycom sudah lama sekali dijual. Tahun 2003.

Huawei tidak lagi punya saham di Skycom. Sabrina juga sudah tidak ada nama di situ.

“Betapa banyak perusahaan yang menggunakan logo apel. Apakah itu otomatis milik Apple?“ ujar pengacara Sabrina.

Huawei memang pernah dipanggil HSBC Bank. Tahun 2013. Saat HSBC mendengar bahwa Amerika lagi menyelidiki Huawei. Dalam kaitan dengan Iran.

Dari pihak Huawei Sabrina-lah yang datang. Saat itulah Sabrina menjelaskan: Skycom sudah dijual. Sudah lama. Dia juga tidak duduk sebagai apa pun di sana.

Sabrina memegang dua paspor: Tiongkok dan Hong Kong. Memang boleh. Hong Kong melegalkan dwikewarganegaraan. Saat ke Canada itu dia menggunakan paspor Hong Kong.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News