Sadis, Istri Kena Diabetes, Ditinggal, Pilih Sekretaris

Sadis, Istri Kena Diabetes, Ditinggal, Pilih Sekretaris
Sadis, Istri Kena Diabetes, Ditingal, Pilih Sekretaris. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

Dengan kursi roda, Karin masuk ke ruang sidang mediasi yang disusul oleh Donjuan di belakangnya. Hampir 1,5 jam, mereka melakukan proses mediasi.

Proses itu memang lebih lama dari perkara lain yang biasanya hanya butuh waktu maksimal 30 menit. Menurut Karin, proses gugatan mereka memang tidak mudah.

Terlebih, banyak yang harus dibicarakan dengan calon mantan suami dari mulai persoalan penyakit, masalah anak, hingga pembagian harta gono gini.

Dari beberapa saksi yang sudah dihadirkan, banyak yang menolak gugatan itu lantaran kondisi Karin yang sudah drop akibat penyakit komplikasi yang dideritanya.

Meski mengaku mencintai Sephia yang lebih muda dan kinyis-kinyis, Donjuan sebenarnya tidak mau bercerai dengan Karin, cinta pertamanya.

Selain itu sebagai pejabat dan tokoh masyarakat, ia juga ingin menjaga martabatnya di hadapan anak buah dan masyarakat.

“Tapi, wanita mana yang mau diduakan. Saya itu sudah stress dengan penyakit yang merongrong tubuh saya selama ini. Lha suami kok malah manas-manasi terus dengan mesra mesraan sama sekretarisnya,” ucap Karin dengan wajah nelongso.

Sejak divonis terserang diabetes pada 2010 silam, Karin memang tak pernah lagi tampil di depan publik.

Sukses jadi pejabat di Kementerian BUMN membuat Donjuan, 55, mau tak mau harus selalu didampingi oleh seorang wanita kalau tampil di depan publik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News