Saksi Mata: Pesawat Limbung Sebelum Jatuh
Jumat, 11 Mei 2012 – 08:58 WIB
Saat pesawat terbang dari Halim, suhu di Gunung Salak, stabil di angka 23 derajat celsius. Tapi, ketika Sukhoi terbang mendekati Gunung Salak, suhu meningkat hingga 30 derajat. Tak ayal, Sukhoi menjadi bulan-bulanan. "Saya tidak mau berspekulasi. Karena ini pesawat baru. Tapi salak memang tak bisa ditebak," sambung Ketut.
Lepas dari kesaksian itu, seharian kemarin, ratusan tim SAR, Brimob, TNI, sukarelawan dan wartawan terus memadati Lapang Balai Embrio, untuk menunggu evakuasi 45 korban. Ratusan sapi di kandang terganggu dengan kegaduhan aktivitas ratusan orang itu. Mereka tampak stres dengan terus bersuara di kandangnya.
Arsa pun berkelakar. Menurutnya, joy flight shorty sukhoi itu telah menggangu tidurnya Gunung Salak. "Sapi saja stres kalau situasinya terlalu ramai. Mungkin suara Sukhoi lebih bising dari helikopter yang biasa lewat Salak. Jadi si Sukhoi dipukul jatuh," candanya.(gar/*)
BOGOR-Sarjo (25) mendadak kehilangan jarak pandang akibat kabut tebal pada pukul 13:15, Rabu (9/5). Mandor di pembangunan kandang sapi 5, Balai Embrio
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Tashya Megananda Yukki Terpilih Menjadi Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Jasa Boga
- Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Indonesia Technology Investment Summit 2024: Solusi Berkelanjutan di Era Digital
- Pupuk Kaltim Tanam 900 Bibit Pohon di Bontang
- Pemda yang Tidak Usulkan Formasi PPPK 2024 untuk Tendik Harus Disanksi, Honorer Setuju?
- Letjen Richard Ungkap Kondisi Terkini Homeyo Setelah Diserang OPM 2 Hari Berturut-turut