Salah Pilih Klub, Penggawa U-19 Menyesal Seumur Hidup

Salah Pilih Klub, Penggawa U-19 Menyesal Seumur Hidup
Para penggawa Timnas U-19. FOTO: dok/JPNN

Lain Eko, lain pula Yeyen Tumena. Pemain kelahiran Padang, 37 tahun lalu, itu memang belum lama membela panji Merah Putih. Dia hanya bermain 13 kali untuk timnas junior Indonesia dalam kurun waktu 1996. Setelah itu dia nyaris tidak pernah lagi mendapatkan kepercayaan membela timnas.

Tapi, seperti Eko, Yeyen juga meneruskan perannya di timnas muda dengan aktif blusukan mencari pemain potensial di daerah-daerah melalui tim Sociedad Anonima Deportiva (SAD) yang bermain untuk liga junior di Uruguay.

Menurut Yeyen, setiap anggota timnas muda harus yakin dengan bakat yang dimiliki dan punya kemauan keras untuk terus me­ngembangkannya. "Saya tidak berpikir siapa dan siapa yang menemukan bakat mereka. Yang paling penting sekarang bagaimana sumbangsih mereka kepada negara ini, itu saja," tuturnya.

Sementara itu, mantan striker legendaris timnas Indonesia Kurniawan Dwi Julianto berharap beban sukses timnas muda ke depan tidak hanya ditanggung pemain. "Semua harus profesional. Jangan cuma pemain yang dituntut profesional, tapi manajemen, peng­urus, dan pengelola klub yang malahan tidak profesional."

Setelah tidak aktif lagi di lapangan hijau, Kurniawan banting setir menjadi pengusaha rumah makan. Bersama sang istri yang berasal dari Malaysia, Kurniawan mengelola rumah makan Melayu, Kopi O Corner.

Gerai rumah makan Kurniawan terletak di Kuching, Malaysia. Si Kurus -julukan Kurniawan- menyatakan, gerai usahanya terus berkembang dan siap melebarkan sayap usahanya.

Kendati saat ini sibuk mengelola rumah makan, terselip niat Kurniawan untuk menjadi pelatih. Namun, untuk mewujudkan impian itu, Kurniawan masih ingin mengikuti kursus kepelatihan dari AFC yang digelar di Malaysia demi mendapat lisensi.

Andai harapan itu bisa terwujud, Kurniawan menaruh harapan bisa memulai profesinya di Indonesia. "Pastinya, saya ingin menjadi pelatih di Indonesia. Tujuannya, saya ingin mengembangkan sepak bola di tanah kelahiran," kata mantan pemain Sampdoria tersebut. (ren/c9/kim)


PENAMPILAN timnas U - 19 Indonesia menyemaikan kembali harapan bahwa sepak bola Indonesia bisa menjejak pentas dunia. Menengok sejarah, fenomena


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News