Salah Sebut Status Taiwan, 7-Eleven Rasakan Kemarahan China

Salah Sebut Status Taiwan, 7-Eleven Rasakan Kemarahan China
TUTUP: Gerai 7-Eleven atau Sevel di Jalan Raden Patah, Jakarta Selatan yang berhenti beroperasi. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, BEIJING - Otoritas di Beijing, China, menjatuhkan denda sebesar 150.000 yuan atau sekitar Rp 336,7 juta kepada pengelola toko swalayan berjaringan global 7-Eleven.

7-Eleven memasang peta China yang tidak lengkap di lamannya dan memberikan label pulau Taiwan sebagai "negara merdeka", demikian putusan Badan Perencanaan dan Pemasaran Sumber Daya Alam Kota Beijing.

Pemasangan peta yang tidak lengkap oleh 7-Eleven di Beijing itu memicu kemarahan warganet China, demikian sejumlah media setempat, Sabtu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Wang Wenbin menyatakan bahwa Taiwan tidak bisa dipisahkan dari bagian China.

"Saya ingin mengulanginya lagi bahwa Taiwan tidak bisa dipisahkan dari wilayah teritorial China dan prinsip satu China juga telah diakui dalam norma hubungan internasional serta menjadi konsensus komunitas internasional," ujarnya dalam pengarahan pers di Beijing, Jumat (7/1).

Sebelumnya restoran Singapura di wilayah China selatan juga dikenai denda yang sama karena mencantumkan nama Taiwan dalam daftar cabang.

Pada 2018, perusahaan garmen asal Amerika Serikat Gap telah meminta maaf karena salah satu kaus produknya memasang peta China yang tidak lengkap.

Setahun kemudian merek kosmetik asal AS MAC juga meminta maaf akibat kesalahan yang sama dengan Gap. (ant/dil/jpnn)

Berhati-hatilah bicara soal Taiwan di China, salah sedikit bisa jadi panjang urusannya

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News