Salam Toleransi Demi Keutuhan NKRI
Berdasarkan pertimbangan itu, mereka pun mengeluarkan enam sikap.
Pertama, senantiasa hidup dalam harmoni, menerima perbedaan, menghormati keyakinan dan orang lain, dan menghindari penggunaan kekerasan dalam menyelesaikan persoalan.
“Selain itu juga tidak menyebar kebencian, kepada saudara-saudara kita. Hanya dengan itu kesatuan Indonesia bisa kita jaga,” demikian pernyataan Jaringan Masyarakat Peduli Kebhinnekaan Jawa Timur dalam rilis yang diterima, Jumat (8/11).
Sikap kedua adalah mendesak pemerintah uberkomitmen menyelenggarakan kehidupan bangsa dan pemerintahan yang benar-benar menghormati dan menjamin perbedaan;
Ketiga, mereka mendesak pemerintah menghapus berbagai bentuk aturan dan kebijakan yang intoleran dan diskriminatif.
Sebab, hal itu bertentangan dengan konstitusi dan menyebabkan hak-hak dan kebebasan warga negara terampas.
Keempat, Jaringan Masyarakat Peduli Kebhinekaan Jawa Timur menyatakan berdiri di garis depan untuk melawan praktik intoleransi.
“Karena kami sadar bahwa intoleransi adalah aksi separatisme yang paling nyata,” tambah pernyataan resmi Jaringan Masyarakat Peduli Kebhinnekaan Jawa Timur.
SURABAYA - Jaringan Masyarakat Peduli Kebhinnekaan Jawa Timur tak mau ketinggalan memperingati Hari Toleransi Internasional yang jatuh setiap 16
- Gelombang Tinggi, Kapal Pengangkut Sembako Tenggelam di Perairan Pulau Rangsang
- Polisi Gelar Rekontruksi Kasus Begal yang Tewaskan Mahasiswi, Kekasih Korban Menangis
- Pangdam Pattimura Melantik Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva Jadi Danrem 151/Binaiya
- Begini Kronologi Kecelakaan Ambulans dan Truk Gandeng di Tol Batang-Semarang
- Jaksa Beberkan Peran Sentral Eks Bupati Kuansing Dalam Kasus Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Ani Sofian Melantik 850 PPPK Pemkot Pontianak, Ini Pesannya