Salat Diskon

Oleh: Dahlan Iskan

Salat Diskon
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

"Tahun lalu salat tarawihnya sudah dipersingkat," ujar Bajuri, pemilik travel haji-umrah Bakkah.

Tarawih adalah salat yang hanya dilakukan di setiap malam di bulan puasa.

"Tarawihnya sudah didiskon separo," ujar Bajuri. "Tidak lagi 20 plus 3 rakaat. Sudah menjadi 10 plus 3 rakaat," tambahnya.

Rakaat adalah satu siklus rangkaian gerak dalam salat. Satu siklus itu terdiri dari tujuh gerakan: berdiri tegak, ruku, tegap lagi, sujud, duduk, sujud lagi, berdiri lagi.

Dulu, di Masjidil Haram, setiap malam, di bulan puasa, harus salat tarawih 23 kali siklus rangkaian itu. Lama sekali. Baru selesai pukul 23.30. Malam sekali. Terlalu malam. Apalagi doa di rakaat terakhirnya panjang sekali.

Tahun lalu, kata Bajuri, pukul 22.00 sudah selesai. Lebih singkat 1,5 jam. Puasa sekarang ini pun tarawihnya sudah tinggal 10 rakaat.

Bajuri tidak tahu mengapa tarawih didiskon 50 persen. Di Saudi sulit mendapat penjelasan seperti itu.

Kalau majelis ulama sudah memutuskan –atas dorongan yang berkuasa– jadilah. Tidak ada perdebatan. Atau bantahan.

Bajuri tidak tahu mengapa salat tarawih didiskon 50 persen. Di Saudi sulit mendapat penjelasan seperti itu. Kalau majelis ulama sudah memutuskan, jadilah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News