Salut, Pilih 11 Tahun Tinggal di Gubuk Terpal Daripada Hidup Meminta-minta

Salut, Pilih 11 Tahun Tinggal di Gubuk Terpal Daripada Hidup Meminta-minta
Mulyono di gubuknya yang terbuat dari terpal. Foto: Dedi Sulastro/Radar Brebes

jpnn.com, BREBES - Setiap orang tentunya mendambakan hidup layak dan sejahtera. Syukur-syukur punya rumah yang bagus.

Atau, setidaknya punya tempat tinggal yang bisa melindungi diri dari terik matahari dan guyuran hujan. Namun, hal seperti itu jauh dari Mulyono (60) dan istrinya Jumriah (55), warga RT 4 RW 2 Desa Terlangu Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes.

Pasangan suami istri (pasutri) itu ini harus rela bertempat tinggal di tenda yang terbuat dari terpal. Bersama dengan seorang anak mereka, keluarga itu sudah menjalani kegetiran dengan tinggal di bawah terpal sejak 2006.

Artinya, Mulyono bersama Jumriah dan anaknya sudah 11 tahun tinggal di bawah terpal. Mereka terpaksa melalui kondisi itu lantaran tidak punya uang untuk membangun rumah.

Mulyono menceritakan, dia tidak memiliki cukup uang untuk membangun rumah. Penghasilannya hanya dari pekerjaan serabutan.

Sedangkan Jumriah hanya sebagai buruh tani. Penghasilannya tidak cukup untuk membeli bahan-bahan bangunan.

Mulyono sebelum 2006 memang tinggal di rumah orang tuanya. Namun, sejak orang tua mereka meninggal, rumah tersebut dibongkar dan dibagikan ke seluruh alhi waris termasuk keluarga Mulyono.

"Awalnya kami tinggal di rumah orang tua. Setelah meninggal, rumah itu dibagi sebagai warisan. Kami mendapatkan sebagian," tuturnya seperti diberitakan laman radartegal.com.

Setiap orang tentunya mendambakan hidup layak dan sejahtera. Syukur-syukur punya rumah yang bagus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News