Sambil Terisak, Ibu Ini Bawa Jenazah Putrinya Naik Angkot

Sambil Terisak, Ibu Ini Bawa Jenazah Putrinya Naik Angkot
Delpasari, 31, membawa jasad putrinya naik angkot setelah RSUD setempat menolak memberikan layanan ambulans. Foto: instagram seputar_lampung

"Saya terpaksa menggendong sendiri jenazah putri kami dan pulang dengan angkutan umum karena pihak rumah sakit tidak bersedia mengantarkan dengan ambulans," ujar ibu tersebut, menolak menyebutkan namanya.

Ibu itu menduga, kemungkinan dirinya tidak mendapat layanan ambulans karena sang putri hanya berobat menggunakan fasilitas BPJS. Benarkah pasien BPJS tidak berhak mendapat layanan ambulans? Atau seperti apa prosedur mendapatkan layanan ambulans dari RSUAM? (tanya lho, ya...).

Usai posting-an ini diunggah, langsung menjadi viral. Foto itu mendapat like dari 2.324 akun. Berbagai komentar warganet pun bermunculan. Seperti @ion_ulvah yang mengatakan Innalillahi...begitu rendahkah nyawa manusia dibanding dengan uang?.

Senada, akun milik @yudi_al_mukmin turut memberi komentar: ”Karna alasan kagak punya uang kalik makanya ibu malang itu kagak mau di anter. @khairaniranran bahkan sampai menandai Presiden Joko Widodo melalui Instagram miliknya, Pak gimana kalau udah kaya gini? @Jokowi.

Sementara, Kepala Bagian Humas RSUDAM Bandarlampung Ahmad Sapri mengatakan, bayi dari sang ibu Delpasari sudah masuk RSUDAM sejak Senin (18/9). Dengan diagnosis sesak napas, kejang dan step. ’’Kemudian dirawat di ruang anak Alamanda, tapi hari ini (kemarin0 sekitar jam 10.30 bayi dibawa ke ICU (intensive care unit) milik RSUDAM. Namun berdasarkan catatan rumah sakit, bayi mengembuskan napas terakhir pada pukul 15.15,” beber Sapri melalui telepon selulernya.

Lantas, Delpasari langsung mengurus kepulangan bayinya dengan menggunakan bantuan ambulans milik rumah sakit. Namun karena menggunakan pelayanan BPJS, bayi itu tidak bisa menggunakan akses ambulans secara cuma-cuma. ’’Karena kan kalau pelayanan BPJS tidak dapat menggunakan ambulans, kecuali untuk rujukan.

Misalnya harus dibawa ke Jakarta itu ditanggung semuanya. Kalau pasien meninggal tidak ditanggung. Tetapi, petugas kami sudah memberikan informasi itu. Namun si ibu langsung saja membawa bayinya pamit pada petugas ICU. Petugas tahunya bayi itu dibawa menggunakan ambulans atau kendaraan keluarga. Ternyata menggunakan angkot,” lanjut Sapri.

Sementara melalui pers rilis yang diterima Radar Lampung, manajemen RSUDAM menyatakan telah menyediakan satu unit ambulans untuk mengantar bayi Ny. Delpasari ke kampung asal Gedungnyapah, Abung Timur, Lampura. Namun karena masalah administrasi yang belum selesai, pihak keluarga tidak sabar, lalu meninggalkan ambulans dan memilih naik angkutan umum.

Seorang ibu di Bandarlampung yang membawa jenazah putrinya dengan menumpang angkutan kota menjadi viral di media sosial (medsos), Rabu kemarin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News