Sambut 2021, BNI Perkuat Fundamental dan Gulirkan Transformasi

Sektor perdagangan, restoran dan hotel 15,4 persen atau sekitar Rp 15,8 triliun.
Sektor pertanian 12,6 persen atau sekitar Rp 12,9 triliun.
"Ketiga sektor ini terdampak paling parah oleh pandemi dan merupakan 55 persen dari total pinjaman yang direstrukturisasi karena Covid-19," katanya.
Untuk skema restrukturisasi, perseroan menggunakan beberapa skenario yang meliputi penjadwalan ulang pokok, penundaan pembayaran bunga, serta penurunan suku bunga.
Pelaku usaha membutuhkan waktu untuk pulih dari dampak pandemi Covid-19.
Tanpa restrukturisasi kredit, kata Novita, pengusaha tentunya akan berat menyangga permodalannya.
"BNI berharap debitur yang telah memanfaatkan restrukturisasi ini untuk tetap survive," jelasnya.
Selain mendukung program restrukturisasi kredit untuk menekan dampak Covid-19, BNI juga bersama-sama dengan bank-bank Himbara serta beberapa Bank Pembangunan Daerah (BPD) berperan aktif dalam program PEN pada 2020 lalu.
Pada 2020, BNI mencatatkan laba bersih Rp 3,3 triliun disertai dengan rasio kecukupan pencadangan atau coverage ratio berada pada level 182,4 persen lebih besar dibandingkan 2019 yang sebesar 133,5 persen
- Melalui Optimasi AI, BNI Perkuat Komunikasi Digital BUMN
- Bank bjb Tumbuh Positif di Tengah Tantangan Ekonomi Global, Cetak Laba Rp606 Miliar
- RAJA Bukukan Kinerja Positif Kuartal I 2025, Pendapatan & Laba Bersih Meningkat
- Kuartal I-2025, Pertumbuhan Kredit dan Tabungan BNI Naik 10%
- 500 Pelari Turut Perkenalkan Program Undian Rejeki wondr BNI Saat CFD
- Laba Bersih Telkom 2024 Turun, Pengamat: Perlu Jadi Perhatian Pemegang Saham