Sambut Final Liga Champions, Menara Belem Jadi Jujukan Turis di Lisbon

Saksi Bisu Kejayaan Pelaut Portugis

Sambut Final Liga Champions, Menara Belem Jadi Jujukan Turis di Lisbon
KON KOTA: Menara Belem di mulut Sungai Targus, Lisbon, Portugal. Menara ini menjadi salah satu artefak yang masih utuh tentang kejayaan para pelaut Portugis ratusan tahun silam. (wikipedia)

jpnn.com - Selama ratusan tahun para pelaut Portugis (kini lebih dikenal dengan nama Portugal) menguasai perekonomian Eropa, meneguhkan kejayaan sebagai bangsa pelaut ulung, dan menyebarkan Injil di daerah jajahannya.

Tetapi, seiring lepasnya daerah jajahan Portugis –terakhir Makau diserahkan ke Tiongkok pada 1999– habis pula kejayaan mereka di lautan.

Salah satu bukti bekas kejayaan masa lalu Portugis itu berada di mulut Sungai Targus di Kota Lisbon. Yakni, Menara Belem atau Torre de Belem dalam bahasa Portugis.

Awalnya saya tidak tertarik mengunjungi Belem dalam suasana hujan dan suhu 12 derajat Celsius yang membuat jari-jari tangan saya mati rasa. Namun, Fernando,bellboy hotel yang saya tempati, meyakinkan saya harus ke sana. Artefak itu tidak boleh dilewatkan bila orang asing mengunjungi Portugal.

”Christopher Columbus pun berhenti di Belem setelah menemukan dunia,” katanya.  

Menara yang berdiri pada abad ke-15 itu merupakan bangunan terakhir yang dilihat para pengelana lautan Portugis ketika kapalnya meninggalkan Lisbon.

”Setelah menerima pemberkatan di Biara Santo Jeronimos (sekitar 200 meter dari Menara Belem, Red), mereka akan mulai melaut. Vasco da Gama mungkin berlinang air mata ketika berpamitan di Belem ini,” kelakar Jose, guide Menara Belem.

Benteng setinggi 30 meter itu sekaligus bangunan pertama yang dilihat dari lautan ketika kapal-kapal Gran Nau (kapal besar dengan berat lebih dari 1.000 ton) kembali dari daerah jajahan dengan membawa emas-permata dari Cape Town di Afrika Barat dan rempah-rempah bahan minuman keras dari wilayah jajahan lainnya.

Selama ratusan tahun para pelaut Portugis (kini lebih dikenal dengan nama Portugal) menguasai perekonomian Eropa, meneguhkan kejayaan sebagai bangsa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News