Sampaikan Kuliah Umum di Seskoal, Bamsoet Ingatkan Ancaman Geopolitik Global
Dia menyebutkan perang Rusia-Ukraina, ketegangan China-Taiwan, hingga potensi konflik di semenanjung Korea merupakan sebagian dari beberapa isu yang dipandang berpengaruh pada stabilitas geo-politik global.
"Selain itu, masih ada potensi ketegangan Turki-Yunani yang dipicu militerisasi kawasan laut Aegea," ungkapnya.
Selain itu, lanjut Bamsoet, kehadiran militer China di kawasan Laut China Selatan yang dapat memantik ketegangan AS-China, serta beberapa negara di kawasan tersebut, antara lain Vietnam, Malaysia, Filipina, Australia, termasuk Indonesia.
Waketum Partai Golkar itu menerangkan dari sektor perekonomian, IMF juga mengingatkan bahwa kondisi perekonomian global 2023 masih berada di tengah ketidakpastian.
Sementara laporan Bank Dunia memperkirakan terjadinya resesi ekonomi global pada 2023.
"Beberapa indikasi yang terlihat adalah lonjakan inflasi di beberapa negara, serta kenaikan suku bunga acuan secara agresif oleh bank sentral di berbagai negara untuk meredam laju inflasi," terang Bamsoet.
Bamsoet menekankan berbagai gambaran mengenai kondisi geopolitik global tersebut mengisyaratkan bahwa dunia saat ini sudah jauh berbeda dibanding era sebelumnya.
Dinamika lingkungan strategis dan laju peradaban zaman diwarnai kompetisi dan perebutan pengaruh negara-negara besar telah menempatkan Indonesia pada pusaran kepentingan global.
Bamsoet mengingatkan adanya ancaman geopolitik globalsaat memberikan kuliah umum kepada Pasis Dikreg Seskoal, Rabu (10/5), simak selengkapnya
- Dorong Gerakan Hidup Sehat Dilakukan Secara Masif, Lestari Moerdijat Khawatir Soal Ini
- TNI Kerahkan Helikopter dan Pesawat untuk Mengevakuasi Jenazah Remaja Asal Sulsel yang Ditembak OPM
- Plt Sekjen MPR Berharap Silaturahmi Antarpegawai dan Para Purnabakti jadi Tradisi
- Temui Prabowo, KSAU Ingin Pertahanan Udara Diperkuat
- OPM Sudah Duduki Wilayah Ini 3 Hari, TNI-Polri Lakukan Operasi Penyerangan, Hasilnya
- Letjen Richard Ungkap Kondisi Terkini Homeyo Setelah Diserang OPM 2 Hari Berturut-turut