Sandiaga Uno: Pak Jokowi yang Saya Hormati, Saya tak Menuduh

Sandiaga Uno: Pak Jokowi yang Saya Hormati, Saya tak Menuduh
Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam debat capres 2019. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto menyatakan bahwa kepala negara adalah penanggungjawab penegakan hukum yang tertinggi di Indonesia. 

"Karena itu, saya akan menatar seluruh aparat penegak hukum bahwa tidak boleh berlaku diskriminasi terhadap suku apa pun, etnis apa pun," kata Prabowo dalam debat Pilpres 2019 di Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). 

Hal itu diungkap Prabowo menjawab pertanyaan terkait masih maraknya diskriminasi dan persekusi, dan bagaimana strategi mengatasinya.  

Sandiaga Uno, cawapres pendamping Prabowo,  menambahkan dari hampir 1000 lebih titik yang telah dikunjungi, masih ditemukan kasus persekusi dan kriminalisasi yang dialami rakyat.

Dia mencontohkan, salah satunya persekusi dan diskriminasi terhadap pekerja di Cilamaya, Karawang, Jawa Barat.  "Beliau dipersekusi dan dikriminalisasi," katanya. 

Sandi menegaskan bahwa hukum jangan digunakan untuk memukul lawan. "Justru harus merangkul lawan," katanya.  Lebih lanjut dia menegaskan bahwa Prabowo - Sandi akan menegakkan HAM yang adil. 

Jokowi merespons. Dia menegaskan bahwa keragaman, perbedaan-perbedaan, beda tradisi sudah menjadi hukum Allah kepada bangsa. Menurut dia, persatuan dan kesatuan, serta kerukunan adalah aset terbesar. 

"Mari kita menjaga ukhuwah islamiyah karena persatuan adalah aset terbesar," katanya. 

Dalam debat capres Sandiaga Uno mengatakan masih banyak kasus persekusi dan kriminalisasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News